Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkap soal potensi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya akan diikuti dua pasangan calon. Hal itu ia sampaikan di hadapan para kader Partai Demokrat saat memberi sambutan di Rapimnas Partai di JCC, Senayan, Kamis (17/9).
Pernyataan SBY terungkap lewat video penggalan tiktok yang ramai sehari kemudian. Dalam sambutannya, SBY yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat menyebut bahwa skenario dua paslon memang sengaja diatur oleh pihak tertentu.
Dia mengaku akan turun gunung untuk mencegah skenario tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," kata SBY.
DPP Partai NasDem resmi memilih mantan Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres mereka untuk Pilpres 2024. Anies dipilih dari dua nama lain hasil Rakernas Partai NasDem pada pertengahan Juni 2022 lalu.
Kala itu, hasil Rakernas memunculkan tiga nama sebagai capres partai tersebut untuk Pilpres 2024. Selain Anies, dua nama lain yakni Ganjar Pranowo dan Andika Perkasa.
Pengumuman itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, kantor DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10).
"Inilah kenapa akhirnya NasDem melihat sosok Anies Rasyid Baswedan. Kami yakin pikiran-pikiran dalam perspektif baik makro mikro sejalan dengan apa yang kami yakini. Kami titipkan perjalanan bangsa ke depan insyaallah jika Anies terpilih nantinya pimpin bangsa jadi bangsa lebih bermartabat," kata Paloh.
Anies yang hadir dalam kesempatan itu tak memberi pernyataan apapun kepada awak media terkait keputusan NasDem mencalonkan namanya. Ia hanya mengacungkan jempol.
Bersamaan dengan itu, NasDem juga tengah menjalin komunikasi intens dengan Partai Demokrat dan PKS sebagai syarat untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan Anies. Namun, hingga menjelang akhir Desember, ketiga partai tak kunjung resmi mengumumkan deklarasi.
Sementara Anies menyatakan koalisi yang bakal terbentuk nantinya akan menjadi poros koalisi perubahan untuk Indonesia.
Sejak resmi dideklarasikan NasDem sebagai capres 2024 pada 3 Oktober lalu, Anies mulai getol melakukan safari ke beberapa daerah. Ia menghadiri acara relawan, bertemu petani, nelayan, pedagang, dan organisasi masyarakat.
Pertengahan November lalu, ia menghadiri acara deklarasi relawan yang diikuti sebagian besar kader PPP di Yogyakarta. Di acara itu, Anies didukung maju dalam pencalonan Presiden 2024.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga sempat mengunjungi beberapa wilayah di Jawa Barat, seperti Ciamis dan Tasikmalaya sepekan kemudian. Masih di kurung waktu yang sama, ia juga bertemu para relawannya di Palu, Sulawesi Tengah.
Di sana, ia sekaligus menghadiri acara Munas Korps Alumni HMI (KAHMI). Ia kemudian datang ke Aceh, Padang, Sulawesi Selatan, hingga Papua pada pekan lalu.
Belakangan safari politik Anies itu menuai sejumlah kritik. Salah satu kelompok masyarakat yang mengatasnamakan diri Aliansi Pemuda Cinta Demokrat melaporkan Anies ke Bawaslu atas dugaan pelanggara kampanye.
Mereka melaporkan Anies karena telah menggelar kampanye di masjid saat kunjungan ke Aceh awal Desember lalu. Namun, Bawaslu kemudian menyebut tak ada pelanggaran yang dilakukan Anies.
Bawaslu hanya menyebut Anies tak etis sebab telah mencuri start kampenye. Meski kesimpulan itu ditepis NasDem karena dinilai mengada-ada.
Presiden Joko Widodo memberikan sinyal dukungan kepada kolega satu partainya sekaligus Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lewat pidatonya di hadapan relawan pada 26 November lalu.
Di depan ribuan relawan, Jokowi berkelakar soal ciri-ciri pemimpin yang baik. Menurut dia, pemimpin yang baik memiliki kerutan di wajah dan berambut putih.
"Dari penampilan kelihatan, banyak kerutan karena mikirin rakyat, ada yang rambutnya putih semua, ada itu," kata Jokowi.
Sejumlah pengamat kemudian menilai pidato Jokowi sebagai sinyal dukungan ke Ganjar. Sinyak dukungan Jokowi ke Ganjar itu bukan kali pertama. Pada Mei lalu, Jokowi dianggap juga memberi sinyal dukungan ke Ganjar saat memberi pidato di acara Rakernas Projo di Magelang.
Nama Ganjar santer di beberapa hasil survei sebagai calon potensial di 2024. Namanya bersaing dengan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Namun begitu, Megawati hingga kini belum memberikan sinyal dukungan kepada kadernya tersebut.
Berlanjut ke halaman berikutnya...