Sebulan Gempa Cianjur: 635 Meninggal Dunia, 5 Warga Masih Hilang
Tepat satu bulan berlalu sejak gempa bumi magnitudo 5,2 menggetarkan wilayah Cianjur pada Senin (21/11).
Gempa Cianjur menyebabkan ratusan korban berjatuhan, rumah warga porak-poranda, dan tidak sedikit juga jalanan retak karena tidak kuat menahan guncangan.
Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa gempa tersebut bersumber dari pergerakan sesar Cugenang. Terkini, tim SAR gabungan kembali menemukan tiga jenazah yang turut menambah korban meninggal dunia menjadi 635 orang.
Dengan penemuan tiga jenazah baru ini, jumlah korban yang masih dalam pencarian berkurang menjadi 5 orang.
"Kami upayakan lima orang korban lainnya dapat ditemukan hari ini, karena tanggap darurat berakhir Selasa tengah malam nanti hingga pencarian korban dihentikan, namun pengawasan dan upaya lain akan tetap dilakukan," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Selasa (20/12).
Jumlah korban jiwa dalam gempa ini sempat mengalami lonjakan tajam. Sebelumnya, pada Kamis (1/12), tercatat korban jiwa sebanyak 329 orang. Sedangkan, pada Senin (12/12) lalu, Bupati Cianjur melaporkan jumlah korban jiwa menyentuh angka 600 orang.
Ia menyampaikan, lonjakan ini terjadi lantaran terdapat kurang lebih 265 korban jiwa yang tidak dilaporkan oleh pihak keluarga.
"Banyak yang tidak melaporkan anggota keluarganya yang meninggal akibat gempa, setelah dilakukan pendataan ulang jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di sejumlah desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur, dan Warungkondang," katanya di Cianjur Senin (12/12).
Dilansir dari akun Instagram Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Cianjur pada Rabu (21/11), sebanyak 593 jiwa mengalami luka berat dan 114.683 warga terpaksa mengungsi. Sementara untuk data kerusakan lainnya, BPBD mencatat 16 kecamatan yang terdiri dari 169 desa terdampak.
Setidaknya sebanyak 56.548 rumah dinyatakan rusak dengan rincian 13.633 rumah rusak berat, 16.059 rusak sedang, serta 26.586 rusak ringan.