Ma'ruf Amin Kritik Taliban Larang Perempuan Kuliah
Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan rezim Taliban Afghanistan yang melarang perempuan bersekolah dan menempuh pendidikan tinggi di universitas bertentangan dengan ajaran Islam.
"Kalau ada larang belajar itu bertentangan dengan prinsip ajaran Islam," kata Ma'ruf dalam kunjungan kerjanya di Bali yang dikutip dalam kanal YouTube Wakil Presiden RI, Kamis (22/12).
Lihat Juga : |
Ma'ruf menyebut Islam sudah mengajarkan laki-laki dan perempuan punya kewajiban untuk belajar. Menurutnya, mencari ilmu sama saja dengan kewajiban yang harus ditunaikan sebagai manusia.
Ilmu yang didapatkan, kata Ma'ruf, dapat berguna untuk menyebarkan kebaikan dengan sesama manusia yang lain.
"Berbuat baik, baik laki dan perempuan sama. Untuk berbuat baik harus punya ilmu. Punya ilmu harus belajar. Tak mungkin perempuan di larang," ujarnya.
Pengumuman keputusan perempuan dilarang menempuh pendidikan oleh rezim Taliban itu keluar pada Selasa (20/12) lalu. Keputusan tersebut dibuat melalui sebuah rapat kabinet dan akan segera berlaku.
Keputusan ini menjadikan hak perempuan di Afghanistan kembali terkungkung sejak Taliban menggulingkan pemerintahan Presiden Ashraf Ghani dan kembali menguasai negara Asia Selatan itu pada Agustus 2021.
Kebijakan Taliban ini menuai kecaman dari berbagai pihak. Negara Arab Saudi menganggap larangan perempuan untuk berkuliah sangat disesalkan dan membuat heran seluruh negara Islam. Mereka mendesak Taliban membatalkan keputusan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sudah melayangkan sikap kecewanya dengan keputusan Taliban tersebut.
"Indonesia menyampaikan keprihatinan yang mendalam dan kekecewaannya atas keputusan Taliban yang menangguhkan akses pendidikan ke universitas bagi perempuan Afghanistan," tulis Kemlu RI di akun Twitternya.
(rzr/fra)