Isu Keluarga Sebabkan Cekcok di Keraton Surakarta hingga 4 Orang Luka

Konflik internal keluarga disebut menjadi penyebab ribut-ribut di Keraton Surakarta hingga menyebabkan empat orang luka pada Jumat (23/12) petang.

Bentrokan diduga terjadi antara pihak Paku Buwono XIII (Hangabehi) dengan kubu Lembaga Dewan Adat (LDA) pimpinan GKR Koes Moertiyah atau akrab disapa Gusti Moeng.

Cekcok dalam keluarga ini telah beberapa kali terjadi di internal keluarga Keraton Surakarta.

Konflik internal Keraton Surakarta kembali memanas menyusul munculnya isu pencurian dan penganiayaan yang melibatkan pihak dalam keraton.

Sentono Ndalem Keraton Kasunanan Surakarta, KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro mengaku telah dianiaya oleh putri Keraton Solo berinisial GKR TRKD.

Terkait kericuhan semalam, kuasa hukum KRA Christophorus Aditiyas Suryo Admojonegoro, Agung Susilo, mengatakan ada empat orang di pihaknya yang terluka.

"Dari satgas 4 orang luka di kepala," ucap Aditiyas melalui pesan tertulisnya.

Di pihak lain, Wakil Ketua LDA KP Eddy Wirabhumi mengatakan ada seorang di pihaknya yang mengalami luka. Beberapa korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Islam Kustati, Pasar Kliwon.

Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kasus bentrokan tersebut. Ia mengatakan kepolisian akan menindaklanjuti jika ada bukti yang mengarah ke tindak pidana.

Kalau ada unsur yang mengarah ke pidana akan kami tindak lanjuti," katanya pada Sabtu (24/12), seperti dilansir Antara.

Meski demikian, pihaknya tetap berharap kedua pihak yang berseteru tersebut dapat mengambil langkah damai.

"Kami akan mediasi," katanya.