Sementara itu, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai reshuffle kabinet yang bakal dilakukan Jokowi selanjutnya bersifat politis.
Menurutnya, Jokowi tidak akan melakukan reshuffle kabinet berdasarkan kinerja dan evaluasi menteri.
Ia memandang langkah NasDem yang sudah mendeklarasikan Anies sebagai capres 2024 merupakan alasan kuat bagi Jokowi melakukan reshuffle kabinet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini lebih pada ketidaknyamanan Jokowi kepada NasDem yang sudah mendeklarasikan Anies. Jokowi tidak senang dengan kondisi tersebut. Nah, ketidaksenangan itu akan berbuntut pada reshuffle kabinet," kata Ujang.
"Makanya muncul pernyataan koalisi Jokowi yang ingin gusur NasDem dari koalisi kabinet," sambungnya.
Namun, Ujang berpendapat, tidak semua menteri asal Partai NasDem akan diganti oleh Jokowi.
Menurutnya, hanya satu atau dua sosok menteri dari Partai NasDem yang diganti. Jokowi, kata dia, akan tetap menyisakan sosok menteri asal Partai NasDem di dalam kabinet.
"Saya melihat akan ada yang digeser, entah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Pertanian, atau Menkominfo. Saya melihat dua yang akan di-reshuffle, satu masih disisakan atau diamankan," ujarnya.
Soal sosok baru yang bakal masuk ke dalam kabinet Jokowi, Ujang memperkirakan Jokowi akan mempertimbangkan nama mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang baru saja pensiun pada Desember ini.
"Andika saya perkirakan akan masuk [kabinet]," ucapnya.
(mts/tsa)