Janggal Pencurian Rumah Jaksa KPK: Banyak CCTV, Cuma Hilang 1 Laptop
Pengurus lingkungan tempat tinggal Ferdian Adi Nugroho alias FAN, jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang rumahnya dibobol maling mengungkap sederet kejanggalan dalam kejadian pencurian tersebut.
Saptadi, Ketua RT 19, Jalan Arjuna, Wirobrajan, Yogyakarta mengatakan pencurian di rumah Ferdian itu cukup membuat warga kampungnya geger. Pasalnya, selama ini wilayah tempat tinggalnya cenderung aman dari kejadian kriminal macam itu.
Terlebih, beberapa titik di seputar tempat kejadian perkara (TKP) juga terpasang plakat kecil bahwa kawasan ini diawasi oleh kamera pengawas atau CCTV. Lalu, dekat dengan jalan besar, Jalan Kapten Piere Tendean dan akses tembus ke Jalan Patang Puluhan serta Jalan Wates.
Belum lagi, lokasi pencurian juga berjarak tak terlalu jauh dengan Mapolsek Wirobrajan. Apalagi, peristiwa diduga berlangsung saat siang bolong.
"Sini itu aman, apalagi dengan CCTV itu orang (hendak berbuat kriminal) akan berpikir ulang. Jadi ini istilahnya maling istimewa," kata Saptadi ditemui di kediamannya, Senin (26/12).
Kejanggalan lain, adalah bahwa berdasarkan informasi yang diperoleh Saptadi, pelaku hanya mengambil salah satu dari tiga unit komputer jinjing atau laptop dari rumah Ferdian.
Kecurigaan Saptadi akan motif tertentu tak terlepas dari profesi Ferdian selaku Jaksa KPK yang juga sudah diketahui oleh sebagian masyarakat sekitar. Saptadi juga mengaku mengetahui bahwa korban selama ini menangani perkara-perkara kakap.
"Ada kemalingan, tapi tidak menguras harta benda. Yang dituju cuma laptop, mungkin bukan barangnya, tapi file-file di dalamnya," imbuh Saptadi.
"Ada dua atau tiga laptop di rumah itu. Maaf, beliau kan orang mampu. (Laptop) untuk anak-anak, untuk ibu, tapi yang diambil laptop milik Pak Ferdian yang ada di dalam ransel itu. Ada laptop yang di luar itu aman," sambungnya.
Usai kejadian ini, Saptadi mengaku memperoleh informasi dari warganya terkait sosok mencurigakan yang mengambil gambar atau memotret kediaman Ferdian memakai kamera handphone beberapa hari sebelum peristiwa pencurian.
"Ada yang (motret) pakai HP. Siang-siang pakai motor. Ini informasi warga, tapi bisa saja itu oknum atau (urusan) bank. Siapanya nggak jelas, tapi pernah ada," bebernya.
Menurut Saptadi, Ferdian mulai tinggal di rumah itu bersama istri dan kedua anaknya sejak sekitar dua tahun lalu. Pada waktu diduga saat pencurian berlangsung, Ferdian bersama keluarganya tengah berada di Wonogiri, Jawa Tengah.
Ferdian sendiri, menurut Saptadi, lebih sering pulang pergi Yogyakarta-Jakarta. Ia pulang dua pekan sekali.
Saptadi melanjutkan, pihaknya kini telah memberikan file rekaman kamera pengawas di sekitar TKP ke kepolisian. Dia mengaku tak sempat melihat video yang terekam dalam kamera.
Terpisah, Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharjo menyebut pihaknya telah mengantongi rekaman kamera pengawas yang akan dijadikan sebagai petunjuk.
"Untuk kelengkapan proses penyelidikan ini-ini sudah dilakukan. Ya sudah proses penyelidikan lah, dari kemarin ada penyelidikan. Perkembangannya saya belum tahu," kata Timbul saat dihubungi.