BPBD DKI Akan Tabur Garam di Awan jika Cuaca Semakin Buruk

CNN Indonesia
Rabu, 28 Des 2022 18:46 WIB
Sejumlah petugas memasukkan garam ke pesawat Cassa A-2104 untuk persemaian garam dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Skadron Udara 2, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (28/12/2022). (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta akan melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) dengan menabur garam di awan jika cuaca semakin buruk.

Hal itu akan dilakukan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Persemaian garam di Jakarta, nanti sifatnya fleksibel. TMC bisa dilakukan kalau analisis cuacanya semakin ekstrem. Tapi kalau aman-aman saja, jangan melakukan TMC," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Rabu (28/12).

"TMC dapat disiapkan untuk dilaksanakan di Jakarta, apabila sudah ada penetapan status siaga darurat oleh kepala daerah," imbuhnya.

Isnawa menjelaskan TMC hanya akan efektif dilakukan mulai pagi hingga sekitar pukul 17.00 WIB. Hasilnya akan terjadi dalam 4-15 jam setelahnya.

Isnawa menyebut BNPB sudah menyiapkan TMC dibantu oleh TNI AU, BRIN dan BMKG. Adapun jumlah garam yang ditabur akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kesiapan pesawat yang bisa melintas di Jakarta.

"Untuk jenis pesawat CN 212 bisa membawa 800 kg bahan semaian garam. Penyebaran dilakukan secara manual," ucap dia.

"Sedangkan untuk Cassa bisa memuat 2,4 ton dan butuh waktu 2 jam mempersiapkan semaian dalam bentuk konsul-konsul dan untuk Hercules bisa memuat minimal 5 ton bahan semaian," imbuhnya.

Isnawa berkata langkah itu dilakukan sebagai antisipasi bencana jelang tahun baru 2023.

"Pada prinsipnya, Pemprov DKI Jakarta siap dan siaga menghadapi ancaman potensi bencana hidrometeorologi jelang pergantian tahun," ucapnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatoligi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap lima provinsi masuk kategori siaga, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Papua. Jakarta tak masuk wilayah Siaga.

Antisipasi cuaca ekstrem

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono meminta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono untuk fokus mengantisipasi ancaman cuaca ekstem sampai Januari 2023.

Gembong menilai Heru harus mempersiapkan kemungkinan terburuk, meskipun cuaca ekstrem di Jakarta diprediksi terjadi hingga akhir Desember 2022.

"Siapa yang tahu, jangan-jangan kita prediksi akhir Desember, ternyata sampai Januari," kata Gembong di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (28/12).

"Tapi inilah prediksi, ini yang bisa diantisipasi, artinya Pemprov DKI Jakarta harus mampu melakukan antisipasi secara maksimal dalam menghadapi cuaca ekstrem," imbuhnya. 

(yla/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK