5 Fakta Tiko 12 Tahun Rawat Ibu di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air

CNN Indonesia
Sabtu, 07 Jan 2023 08:08 WIB
Berikut 5 fakta Tiko yang merawat sang ibu, Eny, di rumah mewah mereka yang terbengkalai, tanpa listrik dan air, 12 tahun terakhir. (CNN Indonesia/Lina Itafiana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang pemuda bernama Tiko merawat sang ibu, Eny, yang diduga mengalami depresi di rumah mewah yang terbengkalai tanpa air dan listrik di kawasan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur selama 12 tahun.

Eny diduga mulai mengalami depresi setelah sang suami pergi ke luar kota belasan tahun silam dan hingga kini tak kembali.

"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu mengganggu mentalnya," ujar Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves, Rabu (4/1).

Berikut fakta-fakta kehidupan Tiko yang merawat sang ibu yang mengalami depresi.

1. Tadah air hujan untuk mandi dan masak

Tiko disebut merawat sang ibu yang diduga mengalami depresi di rumah mewah yang terbengkalai selama 12 tahun. Demi bertahan hidup di rumah tanpa air dan listrik, Tiko dan Ibu menadah air hujan untuk keperluan mandi dan masak.

Kondisi perekonomian keluarga itu disebut mengalami keterbatasan setelah mereka ditinggal pergi suami sekaligus ayah hingga kini, sehingga rumah mewah dua lantai terbengkalai sejak 2010.

2. Tiko putus sekolah sejak 1 SMP

Kondisi ekonomi yang terbatas, membuat Tiko harus putus sekolah sejak kelas satu SMP. Tiko kemudian meminta bantuan kepada warga sekitar untuk bekerja menjadi operator warung internet (warnet), hingga menjual perabot demi memenuhi kebutuhan hidup.

"Seiring berjalannya waktu, ketika saya jadi pengurus RT, saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan, daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," kata Noves.



3. Sempat tolak bantuan

Lurah Jatinegara Slamet Sihabudin menyebut Eny sempat menolak bantuan baik dari warga setempat maupun pemerintah lantaran merasa mampu mencukupi kehidupan sehari-hari.

Slamet menduga Eny gengsi menerima bantuan tersebut dan memilih hidup tanpa listrik dan air bertahun-tahun. Sebab, Eny sebelumnya merupakan orang yang berada.

"Iya begitu (menolak bantuan dan hidup tanpa listrik) karena kan dia itu kan awalnya orang berada. Jadi enggak mau dibantu," kata Slamet di Komplek PLN, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (5/1).

Slamet mengklaim warga sekitar kerap memberikan bantuan kepada Eny, namun ditolak secara mentah-mentah.

Warga lantas berupaya agar bantuan itu tersalurkan dengan memberikan pekerjaan Tiko sebagai petugas keamanan komplek.

"Tiko adalah anak yang penurut dengan ibu. Apa-apa harus izin ke ibunya. Dia tinggal di sini, dari lingkungan si Ibu Eny kalau dikasih bantuan sosial enggak mau," ujarnya.

Lanjut ke sebelah...

 



5 Fakta Tiko 12 Tahun Rawat Ibu di Rumah Mewah Tanpa Listrik dan Air


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :