Pihak keluarga menganggap janggal kematian AL (15) anak dari Angela Hindriarti akibat jatuh dari apartemen di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, 2018 silam.
Angela merupakan perempuan yang menjadi korban pembunuhan disertai mutilasi menggunakan gergaji listrik oleh MEL alias Ecky.
"Kalau dari saya pribadi ada kejanggalan. Semacam kejanggalan yang harus adanya pemeriksaan, karena dari pihak kita juga menganggap kok lucu. Waktu itu adek kan diperiksa kepolisian menyatakan bunuh diri, tapi saya sebagai pamannya tidak percaya," tutur kakak Angela, Turyono saat dihubungi wartawan, Jumat (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, menurut Turyono, semasa hidupnya AL adalah pribadi yang baik, gembira, dan cinta keluarga. Bahkan, kata dia, jika ada masalah AL kerap bercerita kepada Angela selaku ibunya.
"Jadi saya enggak percaya kalau tahu-tahu dia berniat untuk bunuh diri, saya kurang percaya," ucap dia.
Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyampaikan pihaknya masih terus mendalami kasus pembunuhan terhadap Angela. Termasuk, mendalami apakah ada kaitan kematian AL dengan kasus ini.
"Segala kemungkinan akan kami dalami," ujarnya.
Polisi telah mengungkap kasus pembunuhan disertai mutilasi yang menimpa Angela.
Pengungkapan kasus ini bermula saat polisi menyelidiki kasus hilangnya MEL alias Ecky. Ia dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 23 Desember 2022.
Enam hari berselang polisi mendatangi kosan yang diduga ditempati Ecky. Saat digeledah, polisi justru menemukan mayat perempuan yang telah dimutilasi.
Polisi menyebut pembunuhan terhadap Angela itu dilakukan pada November 2021 lalu. Jasad Angela disimpan di rumah kontrakan oleh Ecky selama 13 bulan dalam sebuah boks.
(dis/gil)