Ledakan disusul kebakaran terjadi di lokasi pertambangan minyak dan gas (migas) PT Petrochina Internasional di Tebing Tinggi, Tanjung Jabung Barat, Jambi, Senin (9/1) malam.
Dua pekerja mengalami luka bakar yaitu Irwan Suendi (44) dan Ben Dahyar (49). Sementara dua pekerja lain yakni Didi Suparman (35) dan Sandika Putra (19) disebut mengalami trauma akibat insiden tersebut.
"Sekitar pukul 23.33 WIB, saat menyambungkan aliran listrik ke power supply, ada percikan api yang jatuh ke dalam tangki filming oil," ujar Kapolres Tanjung Jabung Barat AKBP Fadli, Selasa (10/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat itu, empat korban tengah menyambungkan aliran listrik di atas tangki yang berisik minyak. Lalu, tiba-tiba timbul percikan api.
Percikan itu jatuh ke dalam tangki, sehingga terjadi ledakan yang disusul kebakaran.
Pekerja lain yang juga ada di lokasi berupaya memadamkan api.
"Kru lainnya langsung berupaya melakukan pemadaman. Api padam sekitar pukul 23.48 WIB," kata Fadli.
Polisi tengah menyelidiki insiden tersebut dengan memanggil pihak terkait untuk meminta keterangan.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel Anggono Mahendrawan membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Kami sudah menerima laporan kecelakaan kerja di Rig Bohai-85 semalam, tidak ada korban jiwa yang fatal, namun tiga orang yang mengalami luka-luka," ungkap Anggono.
"Meskipun demikian, SKK Migas minta agar KKKS PetroChina segera mendalami kejadian ini dan bersinergi dengan pemangku kepentingan di daerah sesuai tupoksi masing-masing yang memperhatikan koridor peraturan dan perundangan yang berlaku," lanjutnya.
Anggono menyampaikan bahwa pada prinsipnya SKK Migas selalu menekankan agar KKKS menjalankan kegiatan operasi hulu Migas sesuai dengan SOP yang berlaku termasuk dalam hal menjaga keamanan dan kehandalannya.
Catatan Redaksi: Redaksi memperbarui judul pada Rabu (11/1) terkait dengan informasi teranyar dari pihak terkait. Redaksi juga memperbarui informasi dari pihak SKK Migas.
(tim/tsa)