Dosen Pelaku Pelecehan Anak di Bandara Bali Dinonaktifkan Program S3

CNN Indonesia
Jumat, 13 Jan 2023 19:02 WIB
Ilustrasi. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menonaktifkan dosen FBS (37) dari program doktoral usai jadi tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap anak (Unsplash/Pixabay)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menonaktifkan dosen FBS (37) dari program doktoral usai jadi tersangka dugaan kasus pelecehan seksual terhadap anak di toilet Bandara Ngurah Rai Bali.

"Sambil menunggu kasus pidananya ini kami pending, kami off-kan kegiatan mahasiswa yang bersangkutan. Sambil menunggu putusan pidananya," kata Rektor UNY Sumaryanto saat dihubungi, Jumat (13/1).

Sumaryanto mengatakan belum lama ini tersangka mulai menempuh Program S3 Pendidikan Dasar di Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.

Tak menutup kemungkinan bagi UNY untuk mengeluarkan FBS jika yang bersangkutan nanti dinyatakan bersalah pidana dalam kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur oleh pengadilan.

"Bisa jadi. Kalau saat ini kita off. Enggak bisa jadi aktif sebagai mahasiswa sambil menunggu putusan resmi dari status pidananya. Ada mekanisme yang seperti itu (dropout) nanti pada saatnya kami akan menyampaikan," ucap dia.

Seorang dosen berinisial FBS ditangkap kepolisian Polda Bali dan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap seorang anak di bawah umur berinisial SK (13).

Peristiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di dalam toilet Gate 3, keberangkatan domestik, Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada Rabu (4/1) sekitar pukul 16:00 WITA. Tersangka kini ditahan di Rutan Polda Bali.

"Pelaku akan dijerat dengan Pasal 76 huruf E Jo Pasal 82 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak," kata Kabid Humas Polda Bali Satake Bayu.

(kum/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK