Cak Nun: Saya Minta Maaf kepada Semua yang Terciprat oleh Ucapan Saya

CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2023 14:27 WIB
Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyampaikan permintaan maaf karena telah 'mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan'.CNN Indonesia/Damar Sinuko
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Budayawan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun menyampaikan permintaan maaf karena telah 'mengucapkan apa yang seharusnya tidak diucapkan'.

Permintaan maaf itu Cak Nun sampaikan melalui sebuah video berjudul 'Mbah Nun Kesambet' yang diunggah di channel YouTube CakNun.com, Selasa (17/1) malam. CNNIndonesia.com telah mendapat izin untuk mengutip isi dari video tersebut.

"Saya minta maaf kepada semua yang terciprat, menjadi tidak enak atau menjadi menderita, atau menjadi apapun oleh ucapan saya itu," kata Cak Nun.

Cak Nun menyampaikan telah meminta maaf kepada keluarganya pula lantaran tak memikirkan konsekuensi dari apa yang ia ucapkan waktu itu. Dia merasa telah melanggar ajarannya sendiri.

"Saya mengucapkan yang seharusnya tidak saya ucapkan. Kan, saya mengajarkan di Maiyah dan semua keluarga bahwa ora waton bener (tak asal benar) kui kok ucapke, kan harus baik harus efeknya, harus diperhitungkan harus bijaksana," katanya.

"Saya dianggap tidak bijaksana. Kan, saya mengajarkan jangan ngomong siapa. Tapi apa, kan gitu. Itu saya sendiri melanggar," sambung Cak Nun.

Cak Nun sendiri mengaku dirinya 'kesambet' ketika perkataan itu keluar dari mulutnya. Namun, suami Novia Kolopaking ini menekankan bahwa itu merupakan bagian dari hidup seorang manusia.

"Kesambet itu tolong Anda pahami sebagai bagian dari hidup manusia. Kalian semua jangan mengucapkan apa yang tidak harus diucapkan. Harus mengucapkan sesuatu yang kamu hitung betul secara bijaksana. Nggak hanya secara benar dan baik. Secara bijaksana gitu ya," tutupnya.

Cak Nun sebelumnya menjadi pergunjingan publik nasional usai viral di media sosial atas ucapannya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai firaun.

Dalam video tersebut Cak Nun menyebut Jokowi sebagai Firaun dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Haman. Cak Nun juga menyinggung soal Pemilu 2024.

"Hasil pemilu mencerminkan tingkat kedewasaan dan tidak rakyatnya. Betul tidak. Bahkan juga algoritma pemilu 2024. Kan, enggak mungkin menang, wis sa ono sing menang saiki," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

"Karena Indonesia dikuasai oleh Firaun yang namanya Jokowi, oleh Qorun yang namanya Anthony Salim dan 10 naga. Terus Haman yang namanya Luhut," tambahnya.

Cak Nun menilai seluruh sistem dan instrumen politik di Indonesia sudah dipegang oleh Firaun, Haman dan Qorun.

"Negara kita sesempurna dicekel oleh Firaun, Haman, dan Qorun. Itu seluruh sistemnya, seluruh perangkatnya, semua alat-alat politiknya sudah dipegang mereka semua. Dari uangnya, sistemnya, sampai otoritasnya, sampai apapun," kata Cak Nun dalam potongan video tersebut.

Video itu pun akhirnya menuai beragam reaksi dari Ali Mochtar Ngabalin, Guntur Romli, Jubir Luhut, dan tak ketinggalan tentunya netizen.

(kum/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK