Dua orang pemilik warung di area Stadion Kanjuruhan, Yunani dan Nanang Efendi memberi kesaksian di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (19/1). Yunani salah seorang saksi kejadian menceritakan malam 1 Oktober 2022 itu begitu memilukan. Ia melihat banyak korban berjatuhan.
Hal itu, kata Yunani, bermula usai laga Arema FC vs Persebaya. Yunani yang sudah berdagang di area Kanjuruhan sejak 2011 itu mengaku melihat banyak suporter yang berdesak-desakan keluar dari dalam stadion. Dia juga mengaku mendengarkan jeritan dari para suporter. Hal ini baru pertama kalinya ia saksikan setelah bertahun-tahun berdagang.
"Saya lihat desak-desakan, jerit-jerit," kata Yunani yang hadir sebagai saksi di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (19/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, dia juga sempat mendengar suara ledakan dari arah atas stadion. Tapi ia mengaku tak melihat asap.
"Dengar suara ledakan dua kali di atas stadion. Asap enggak kelihatan," ujarnya.
Situasi menjadi tak terkendali setelahnya. Banyak Aremania berlindung ke warungnya. Beberapa di antaranya mengalami luka di kepala.
"Saya beri minum, ada yang bocor. Saya kasih obat, banyak (suporter) enggak bisa dihitung," terangnya.
Bahkan, kata Yunani, sejumlah Aremania yang dibawa ke warunganya, sudah dalam kondisi sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Ada yang meninggal, tetapi di dalam stadion, dibawa ke warung sudah meninggal," lanjutnya.
Evakuasi korban luka dan tewas itu, kata dia, hanya dilakukan oleh para suporter Aremania. Tak ada petugas medis ataupun aparat kepolisian.
"Yang bawa ke ruko Aremania, tidak ada petugas sama sekali," katanya.
Senada, Nanang Efendi, mengatakan di dekat lokasinya berdagang, dia mengaku sempat mendengar suara tembakan dari atas tribun stadion.
"Tidak melihat, hanya mendengar dua kali ledakan di atas, terus riuh penonton keluar," kata Nanang.
Nanang juga menyebut tak melihat adanya petugas kesehatan yang ada di area luar stadion, ketika kondisi sudah tak kondusif.
"Setahu saya mungkin di dalam lapangan saja petugas kesehatan, saat kejadian juga tidak ada," pungkasnya.