AHY: Jangan Sampai Bacawapres Hambat Koalisi Perubahan

CNN Indonesia
Kamis, 26 Jan 2023 10:21 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mewanti-wanti agar diskusi soal Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) tidak menghambat finalisasi Koalisi Perubahan.

Ia pun mengajak Partai Nasdem dan PKS untuk segera membentuk Sekretariat Perubahan, sebagai bukti keseriusan dan komitmen.

Koalisi Perubahan beranggotakan Partai Demokrat, NasDem, dan PKS. Namun hingga saat ini ketiga partai politik itu belum juga mendeklarasikan secara resmi koalisi mereka itu.

"Jangan sampai faktor penentuan bakal cawapres ini justru menjadi hal yang menghambat bagi terbentuknya Koalisi Perubahan," kata AHY melalui keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Kamis (26/1).

AHY menilai sejauh ini NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres mereka, dan keputusan itu juga telah disepakati Koalisi Perubahan.

Sementara itu, AHY mengakui, Demokrat dan PKS masing-masing memiliki aspirasi kader utamanya sebagai Bacawapres. "Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar," jelas AHY.

Adapun partai NasDem sebelumnya juga sempat menyuarakan nama-nama yang bakal diusung mereka sebagai cawapres. Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi misalnya, baru-baru ini dirinya menilai Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa lebih punya pengalaman dibanding AHY.

Partai NasDem juga pernah menyerahkan peluang mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi cawapres 2024 kepada Anies Baswedan. Nama Andika sebelumnya muncul dalam tiga besar hasil rakernas partai itu pada medio Juni lalu.

"Untuk itu, Demokrat akan mengajak PKS agar menyerahkan keputusan bakal Cawapres kepada bakal Capres yang kita usung. Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi," imbuh AHY.

Selain itu, menurutnya, bakal capres yang akan diusung Koalisi Perubahan akan memiliki independensi dalam menentukan pasangannya, tanpa diintervensi oleh pihak manapun.

"Sehingga pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan 'kawin paksa', seperti itu," lanjut putra sulung SBY itu.

Selain itu, AHY juga menyambut baik bila ada partai lain yang juga ingin ikut serta dalam Koalisi Perubahan.

"Prinsipnya, bagi Demokrat, Koalisi Perubahan adalah koalisi yang terbuka. Yang terpenting, kita memiliki cara pandang dan komitmen yang sama, agar saling menguatkan, bukan saling melemahkan," kata dia.

Lebih lanjut, AHY juga beranggapan bahwa faktor momentum percepatan deklarasi Koalisi Perubahan juga menjadi penting agar koalisi dan pasangan yang diusung bisa mendapatkan keuntungan waktu untuk menyiapkan infrastruktur pemenangan, dari tingkat pusat hingga Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Lawan yang akan dihadapi Koalisi Perubahan anggap saja yang terberat, yang memiliki sumber daya dan logistik melimpah. Maka dengan deklarasi 'Paket Komplet' sesegera mungkin, faktor waktu akan menjadi modal terbesar bagi Koalisi Perubahan," pungkas AHY.

Catatan redaksi: Judul berita diubah pada Kamis (26/1) pukul 11.20 WIB karena terjadi kesalahan. Redaksi meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan. 

(khr/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK