Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Hilman Latief belum bisa menjawab pernyataan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Diah Pitaloka yang menyebut angka psikologis biaya haji Rp50 juta.
"Ah, belum menyepakati nyebut angka. Karena kami tidak mau Pak Menag sudah menyebutkan angka dan argumen begini," ujar Hilman di Kompleks Parlemen, Kamis (26/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya mengaku belum bisa menetapkan karena semua harga yang berpotensi menaikkan biaya haji masih dalam kajian.
"Minyak dalam kajian, kemudian biaya hotel di sana berbeda satu sama lain. Termasuk komoditas yang menjadi konsumsi jemaah," tuturnya.
Hilman Latief kemudian mengatakan penerbangan merupakan komponen dengan porsinya lebih banyak, yakni 35 persen, dari perhitungan tersebut.
"Di situ (penerbangan) 35 persen biaya haji. Bukan hanya penerbangan, kami detail aspek-aspek lain. Kami tidak mau menyebut angka baru sebelum semua fix sebelum kunjungan ke Arab Saudi," kata dia.
Dirinya juga tak mau berandai-andai jika maskapai Garuda menurunkan harga.
"Enggak bisa berandai-andai, kita diskusikan. Karena mereka ingin mendukung," ujar Hilman.
Dirinya juga mengatakan Kementerian Agama tak bermaksud memberatkan jemaah haji dengan mematok biaya Rp69 juta.
"Kemenag tidak ada konteks untuk memberatkan jamaah. Tapi kita berbicara juga, ini loh indikasi harga di luar negeri saat ini seperti ini," ucapnya.
Menurutnya, Kemenag sedang mencari biaya rasional dan proporsional dengan kondisi yang tidak memberatkan jemaah haji 2023.
"Yang ingin saya sampaikan dalam diskusi tadi bahwa ada beberapa faktor dan aspek komponen dalam menetapkan biaya," tururnya.
"Biaya untuk penerbangan transportasi udara tinggi, kami ajukan sekian. Tapi nanti akan dikonfirmasi dengan mitra kami dari maskapai dari Arab Saudi," imbuhnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka mengatakan pihaknya sedang melihat efisiensi sejumlah komponen untuk menekan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang harus dibayarkan calon jemaah dari Indonesia.
Pihaknya berharap upaya efisiensi anggaran bisa menurunkan biaya haji yang dibayar jemaah hingga sekitar Rp19 juta. Menurutnya, angka psikologis yang patut dibayar calon jemaah haji Indonesia setidaknya Rp50 juta.
Oleh karena itu, pihaknya berharap bisa mengeksplorasi sejumlah layanan yang bisa ditekan, terutama harga tiket penerbangan.
"Kami akan melihat tren harga pesawat haji biasa dengan haji khusus. Bagaimana komposisi komponen harga pesawat ini supaya turun. Angka psikologisnya kami berharap dari jemaah Rp 50 juta," ujar Diah Pitaloka di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (26/1).
(psr/chri)