
Kapal Bermuatan 10 Ton Solar PLN Tenggelam di Perairan Morotai Malut

Kapal Gerbang Rahmat bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar tenggelam di perairan Pulau Mitita Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Kamis (26/1) malam.
Kapal yang dinakhodai Taksir Majid (40) itu memuat 10 ton solar milik PLN. Kapal tenggelam sekira pukul 21.00 WIT usai dihantam ombak dan angin kencang.
Informasi yang dihimpun, Gerbang Rahmat bertolak dari Pelabuhan Imam Lastori Daruba pukul 18.55 WIT. Kapal itu hendak mengantarkan solar ke PLN Pulau Dagasuli di Kecamatan Loloda Kepulauan, Halmahera Utara.
Taksir yang juga pemilik kapal mengungkapkan, baru saja tiba di perairan Pulau Mitita atau sekitar 6,12 mil dari pelabuhan asal, kapal tersebut dihantam ombak dan angin kencang. Kapal langsung kemasukan air laut.
"ABK berusaha menyalakan mesin pemompa air untuk mengeluarkan air yang sudah masuk ke dalam kapal dan berupaya memutar haluan untuk ke daratan terdekat, tetapi karena air laut yang sudah hampir memenuhi sebagian kapal sehingga kami dan ABK langsung menyelamatkan diri dan mengapung di laut dengan menggunakan jerigen 25 liter dan pelampung," tuturnya, Jumat (27/1).
Sambil mengapung menyelamatkan diri masing-masing, Taksir berupaya menghubungi Parto Turusi yang berada di daratan Kota Daruba melalui telepon.
Menerima informasi itu, Parto bergegas menuju pelabuhan bersama warga setempat dan menuju ke TKP menggunakan speedboat Permata Fitri.
Setibanya di lokasi, speedboat lalu mengevakuasi para korban, yakni Taksir dan dua awak kapal, Hun (45) dan Ucil (21).
Meski tak ada korban jiwa, kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp700 juta.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi pihak PLN Morotai.
[Gambas:Video CNN]