Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho telah menghubungi Direktur Operasional TransJakarta terkait dengan keharusan tap in-tap out di Skywalk Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, meski tak menggunakan TransJakarta.
"Kemarin diributin sebenarnya hanya satu, penumpang dia mau naik ke kereta api, KCI, tapi dia nge-tap dari koridor 8, harusnya kan gratis itu, naik kereta api, mau ke sana, masa saya harus bayar Transjakarta. Itu yang masalah, tadi saya telepon direktur operasional," kata Hari di DPRD DKI Jakarta, Selasa (7/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari meminta TransJakarta untuk membenahi sistem itu. Menurutnya, jika ada penumpang yang hendak ke Stasiun Kebayoran, tak perlu membayar ketika masuk dari Halte Koridor 8.
Ia menyebut TransJakarta bisa menempatkan petugas di akses masuk dari Halte Koridor 8. Petugas itu, kata dia, yang nantinya bertanya kemana tujuan masyarakat saat melintasi Skywalk.
"Saya bilang tadi, Bapak kasih penjaga di tap-in TJ. Tanya bapak mau naik apa, dari koridor 8 ya, mau ke (koridor) 13 tap, silakan. Bapak mau ke KCI, ya Bapak tap tapi gratis, karena dia hanya masuk ke KCI," katanya.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, saat ini warga yang tidak naik Transjakarta tak harus membayar saat melintasi Skywalk. Jembatan penyeberangan orang (JPO) terpanjang di Jakarta itu juga diberi pembatas berupa rantai plastik di tengahnya, dari Halte Transjakarta Koridor 8 ke 13.
Sebelumnya, salah seorang pengguna Skywalk, Putri (28) mengaku harus membayar Rp3.500 saat melintasi Skywalk.
Ia menyampaikan pada Senin (6/1) hendak menuju ke Stasiun KRL Kebayoran dari arah Halte Koridor 8.
Ia diharuskan melakukan tap in di halte tersebut untuk bisa melintasi Skywalk. Kemudian ia juga harus tap out di pertigaan Skywalk.
"Saya kan enggak naik Transjakarta, hanya mau lewat Skywalk dari arah koridor 8. Tapi dipotong Rp3.500," kata Putri kepada wartawan, Senin (6/2)
Menurut Putri, pemberlakuan tap in dan tap out baru dirasakannya pada dimulai hari ini.
(yoa/pmg)