Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP, Ichsan Soelistio mengaku waswas usai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa sampai mengetahui tukang cukur Lukas Enembe dalam dugaan kasus suap yang menjerat Gubernur Papua nonaktif itu.
Pernyataan itu disampaikan Ichsan dalam rapat dengar pendapat bersama pimpinan KPK di kompleks parlemen, Kamis (9/2). Ichsan waswas sekaligus tergelitik penasran karena KPK bisa mengetahui orang terdekat para tersangka kasus korupsi.
"Nah saya kira kalau ini sudah bisa sampai sini, kita semua juga harus hati-hati. Orang paling dekat kita pun bisa sampai dicari sama KPK ini," ucap Ichsan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kan rasanya impossible bahwa seorang yang gunting rambut itu bisa sampai terlibat di persoalan beginian gitu, Pak," tambah anggota DPR dari Daerah Pemilihan Banten II itu.
Di hadapan para petinggi KPK, Ichsan mengaku ingin mendengar cerita di balik penyelidikan dan penyidikan kasus suap yang menjerat Lukas.
Menurutnya kini semua orang tak bisa main-main dengan KPK setelah mengetahui cara kerja lembaga tersebut hingga mengetahui orang-orang terdekat.
"Supaya tadi efek deterennya itu artinya kita jangan main-mainlah, sampai orang personal aja, besok-besok mungkin ART kita bisa ikut jadi pertanyaan kalo kita dicurigai sampai sana," kata dia.
Dalam kasus tersebut, KPK memproses hukum Lukas atas kasus dugaan suap dan gratifikasi. Lukas diduga menerima suap Rp1 miliar dari Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka terkait pengadaan proyek infrastruktur di Dinas PUTR Pemprov Papua. Lukas disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).