Jokowi Soroti Minim Transportasi Publik di Daerah: Enggak Laku
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti minimnya transportasi umum di kota-kota selain DKI Jakarta lantaran hampir tak memiliki moda massal seperti Lintas Raya Terpadu (LRT) dan Moda Raya Terpadu (MRT).
"Hampir di semua kota di luar Jakarta, hampir tidak ada yang namanya transportasi massal. LRT, MRT, enggak ada," ujar Jokowi di Medan, Kamis (9/2).
Jokowi mengaku pernah menggencarkan pembangunan transportasi massal umum, seperti LRT di Palembang, Sumatera Selatan saat kota tersebut menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Namun, pembangunan tersebut tak berjalan lancar karena minimnya peminat transportasi publik.
"Kami paksakan waktu ada Asian Games di Palembang. Itu juga tidak jalan dengan baik karena perilakunya (masyarakat) sudah terlanjur berubah ke kendaraan pribadi semua. Enggak ada yang senang jalan," tuturnya.
Menurutnya, pemerintah pusat membuat perjanjian dengan Pemprov Palembang saat hendak membangun LRT agar masyarakat luas terbiasa menggunakan moda transportasi umum.
Pemerintah pusat bertanggung jawab membangun jalur dari bandara ke venue Asian Games, sedangkan Pemprov Palembang meneruskan jalurnya ke rute-rute lain.
"Kalau tidak diteruskan, enggak akan laku. Karena rutenya tidak komplit, pendek," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyoroti persamaan kebiasaan masyarakat di daerah dengan DKI Jakarta yang lebih terbiasa menggunakan kendaraan pribadi, bahkan secara massif.
Kebiasaan masyarakat DKI Jakarta yang lebih suka menggunakan moda pribadi menyebabkan Ibu Kota merugi lebih dari Rp 100 triliun setiap tahunnya.
Oleh sebab itu, dia gencar mendorong pengadaan transportasi massal seperti LRT, MRT, hingga kereta cepat Jakarta-Bandung agar masyarakat beralih menggunakan transportasi massal dari kendaraan pribadi.
"Jakarta ini setiap tahun rugi kira-kira di atas Rp100 triliun. Zaman saya (Gubernur DKI 2012-2014) dulu Rp65 triliun. Sehingga kenapa kita coba kereta cepat Jakarta-Bandung seperti apa, apakah orang masih naik mobil atau enggak," ucapnya.
(psr/isn)