Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan Joko Agus Setyono bukan sosok yang asing bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Joko baru dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) DKI kemarin. Jabatan terakhirnya sebelum jadi Sekda DKI adalah Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Bali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau tidak asing di DKI, pada 2010 sampai 2015 bertugas di DKI Jakarta, khususnya menangani Pemprov DKI," kata Heru di Balai Kota Jakarta, Rabu.
Berdasarkan penelusuran, pada 2010, Joko menjabat sebagai Kepala Subauditorat DKI Jakarta I pada BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Heru, jabatan di BPK Jakarta itu membuat Joko sudah cukup mengenal Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Jakarta.
"Terkair dengan penganggaran, terkait dengan analisa keuangan, pengawasan. Sehingga saya percaya beliau sebagai Sekda selaku pembina ke dalam sekaligus mengawal supaya penganggaran itu tepat dan tentu akuntabilitas terjaga," ujarnya.
Sementara usai dilantik, Joko mengatakan akan membantu Heru menjalankan tugas untuk mencapai program-program yang dicanangkan.
"Dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Jakarta untuk supaya Jakarta yang lebih baik," katanya.
Sebelumnya, Sekda DKI dijabat oleh Marullah Matali. Namun, Heru Budi mencopot Marullah. Ia kemudian melantik Marullah menjadi Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata.
Posisi Marullah kemudian diisi oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah DKI Uus Kuswanto yang ditunjuk menjadi Pj Sekda DKI Jakarta.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta lalu membuka seleksi jabatan Sekda pengganti Marullah Matali sejak Desember 2022 lalu.
Dalam prosesnya, ada tiga nama yang akhirnya diserahkan kepada Jokowi untuk dipilih, yakni Joko Agus, Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma dan Kepala Badan Pengelola Aset Daerah DKI Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata.
Nama Joko kemudian dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Sekda hingga dilantik hari ini.
(yoa/fra)