11 KK Terdampak Longsor di Kupang Dievakuasi
Sebanyak 11 kartu keluarga yang berada di Jalan Timor Raya, Desa Noelmina, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara (NTT) dievakuasi usai longsor di daerah tersebut yang terjadi pada Jumat (17/2).
"(Sebanyak) 11 kepala keluarga yang terdampak akibat longsor berada di Desa Noelmina. Dua KK dengan tujuh jiwa, dan sembilan KK dengan 56 jiwa di Kelurahan Takari," kata Kapolres Kupang, AKBP Irwan Arianto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Sabtu (18/2) sore.
Irwan menjelaskan 11 kartu keluarga yang mengungsi akibat longsor itu terdapat 63 jiwa dan 11 orang balita.
Dia mengungkapkan 11 KK itu telah dievakuasi karena rumah mereka terancam kena longsor yang terjadi sejak Jumat (17/2) malam sekitar pukul 22.30 WITA.
Demi keselamatan, seluruh kepala keluarga tersebut telah mengungsi dengan membawa barang-barang berharga.
"Mereka juga membuka beberapa bahan bangunan yang masih bisa diselamatkan," tambah Irwan.
Mereka diungsikan oleh tim gabungan TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah(BPBD). Mereka juga dibantu masyarakat setempat ke rumah warga lainnya yang dianggap lebih aman pada Sabtu (18/2) pagi.
Irwan mengakui bahwa demi keamanan masyarakat, posko bencana dibangun di Polsek Takari.
"Sehingga masyarakat yang membutuhkan bantuan atau informasi tentang bencana tanah longsor dapat menghubungi petugas di Posko tersebut," ujarnya.
Dia juga menjelaskan saat ini petugas dari Dinas PUPR Kabupaten Kupang telah menurunkan tiga alat berat untuk membantu pembukaan akses jalan yang masih lumpuh total akibat longsor di Jalan Timor Raya Kilometer 73.
Sementara itu, Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan akses jalan masih tertutup dan arus lalu lintas Trans Timor lumpuh total akibat material longsor menutup seluruh badan jalan.
Dia menjelaskan hingga Sabtu (18/2) sore, arus lalu lintas Trans Timor masih lumpuh total karena belum ada jalur alternatif.
"Saat ini masih diupayakan untuk mencari pembukaan jalan alternatif sehingga arus lalu lintas bisa kembali normal," ujar Ambrosius.
Ambrosius mengatakan longsor tersebut mengakibatkan lumpuhnya transportasi darat yang menghubungkan Kupang dan empat kabupaten lainnya di Pulau Timor hingga ke Timor Leste.
Keempat kabupaten tersebut adalah Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Timor Tengah Utara, Belu, dan Malaka.
Dia mengimbau agar masyarakat dari Kupang yang hendak bepergian ke empat kabupaten tersebut untuk sementara menunda perjalananya, begitu pun sebaliknya hingga jalan alternatif dibuka.
Ambrosius mengatakan pembukaan akses jalan di lokasi longsor masih sangat berisiko bagi petugas karena guguran tanah masih terus terjadi dan tanah masih stidak stabil, sehingga tidak memungkinkan petugas melakukan pembukaan akses jalan.
Sebelumnya tanah longsor terjadi pada Jumat (17/2) malam sekitar pukul 22.30 WITA di Jalan Timor Raya KM-73, Desa Noelmina, Kecamatan Takari.
Material longsor tersebut menutupi seluruh badan jalan sejauh satu kilometer dengan timbunan tanah lebih dari enam meter.
Akibat bencana tanah longsor tersebut ratusan kendaraan pun tidak bisa melewati lokasi tersebut dan mengantri lebih dari tiga kilometer, baik dari arah Kupang maupun dari arah Kabupaten Timor Tengah Selatan.