Tim Darat Terkendala Evakuasi Kapolda Jambi di Hutan Kerinci
Tim evakuasi Polri mengalami kendala dalam mengevakuasi rombongan Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono usai helikopter Super Bell 3001 mendarat darurat di Bukit Tamia, Muara Emat, Kerinci.
"Tim evakuasi mengalami kendala. Tiga orang yang mengalami keram kaki dan 9 orang menuju titik helikopter," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada waratawan, Senin (20/2).
Dedi mengatakan tim evakuasi darat tersebut meluncur ke titik jatuh helikopter pukul 02.00 WIB. Saat itu, jarak tim evakuasi menuju helikopter tersisa 2 kilometer lagi.
"Sekira pukul 04.00 WIB, tim evakuasi darat berhasil menemukan rombongan. Selanjutnya memberikan bantuan makanan, selimut, dan supply melalui helikopter Ditpol Airud," ujarnya.
Dedi mengatakan tim evakuasi udara yang dipimpin Wadansat Brimob Polda Jambi AKBP Boi Sutan Binaga Siregar juga sedang dalam perjalanan untuk menuju lokasi evakuasi.
"Direncanakan evakuasi sementara menuju Rumah Sakit Sungai Penuh Kabupaten Kerinci sebelum di Terbangkan menuju Rumah Sakit di Jambi," katanya.
Sebelumnya, Tim SAR berhasil menemukan 8 orang rombongan Kapolda Jambi melalui jalur darat. Kedelapan polisi tersebut berhasil selamat setelah semalaman berada di tengah hutan meski dalam kondisi luka-luka dan cidera.
"Kondisi saat ini masih stabil. Pendarahan tidak terlalu. Nyeri dan ada cidera yang belum bisa kita pastikan. Sudah tidak ada lagi di dalam heli. Nanti kita updet lagi," ujar Karo Ops Polda Jambi, Kombes Feri Handoko Soenarso, Senin (20/2).
Sementara itu, empat orang dokter spesialis sedang menuju ke lokasi tersebut untuk melakukan penanganan medis di sana.
"Kita akan menurunkan tim medis, ada dokter beda. Kita evaluasi dahulu kondisi mereka. Jika memungkinkan dilakukan penanganan di TKP," ujar Feri.
Feri mengatakan rombongan Polda Jambi itu tidak memungkinkan dievakuasi dengan menggunakan jalur darat. Sebab, bentang alam di sana merupakan hutan lebat dan perbukitan.
"Kondisi mereka sudah stabil dan akan kita evakuasi dengan menggunakan helikopter. Kalau via darat akan sulit," ujarnya.
(psr/fra)