Megah JIS di Antara Ratap Anak-anak Tenda Warga Kampung Bayam

CNN Indonesia
Kamis, 23 Feb 2023 07:23 WIB
Rumah Agus telah disulap menjadi JIS. Kini Agus tinggal berjejal bersama empat kepala keluarga lain di sebuah tenda biru, tak jauh dari bangunan megah JIS.
Warga dalam tenda perjuangan Kampung Bayam. (CNN Indonesia/Muhammad Naufal)

Agus berharap harga sewa yang dipatok pemerintah akan menyesuaikan dengan kemampuan warga.

Lelaki paruh baya yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online itu meminta pemerintah untuk tersadarkan, bahwa warga yang menetap di tenda itu berpenghasilan rendah.

"Ya pengennya sesuai kemampuan warga, kan disini kan saya ojol sepi, terus ada pemulung, pengamen, serabutan ya sesuai kemampuan warga lah yang terendah," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agus juga menyayangkan pemerintah yang hingga saat ini terkesan sepihak dalam menentukan harga sewa tanpa diskusi terlebih dahulu dengan warga terdampak.

Solidaritas warga, buat jadwal piket

Kondisi yang kian sukar itu, warga di sana justru semakin tergugah untuk saling bahu-membahu. Eks warga Kampung Bayam yang tidak tinggal di tenda, secara rutin terus mendatangi tenda.

Bahkan, mereka membuatkan jadwal piket yang datang ke sana setiap harinya. Per harinya, dijadwalkan hadir 10 orang untuk berjaga di sana.

Kala piket, mereka bercengkrama satu sama lain, menjalin silaturahmi, dan berbagi keresahan antarmereka.

"Tujuannya kita menjaga persaudaraan komunikasinya bagus, tetep jalan," kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Bayam Asep Suwenda.

Bahkan, menurutnya ada warga yang jauh-jauh rela datang dari Cikarang ke tenda saat berpiket.

"Ada yang dari Cikarang, Tangerang pada dateng. Jadi begini, mereka besok piket, sore dateng, besok pagi start piket kan," ujarnya.

Kedatangan itu biasanya dibarengi dengan membawa makanan dan dengan cara itulah mereka dapat terus bertahan.

(nfl/ain)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER