Masih Berobat, Dosen UII yang Sempat Hilang Belum Bisa Pulang dari AS

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 16:46 WIB
Rektor UII belum bisa memastikan waktu kepulangan dosen yang sempat dinyatakan hilang kontak sepulang dari Norwegia dan ditemukan di AS.
Dosen UII diklaim punya masalah kesehatan di Amerika Serikat. informatics.uii.ac.id
Jakarta, CNN Indonesia --

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid belum bisa memastikan waktu kepulangan Ahmad Munasir Rifai Pratama, dosen informatika yang sempat dinyatakan hilang kontak sepulang dari Norwegia dan ditemukan berada di Boston, Amerika Serikat (AS), Jumat (24/2) lalu.

"Kondisinya aman, sesuai rilis dari Kemlu. (Waktu kepulangan) kami belum bisa memastikan, karena kami juga tidak bisa memaksa pulang," kata Fathul ditemui di Kantor LLDikti Wilayah V, Kota Yogyakarta, Senin (27/2).

Fathul pun mengungkap alasan Ahmad tak bisa langsung pulang ke Tanah Air untuk saat ini, yakni kondisi kesehatan yang bersangkutan. Dia masih harus menjalani pengobatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana (AS) telah didiagnosis di rumah sakit, ada masalah kesehatan dan harus berobat. Kira-kira seperti itu," bebernya.

Fathul menambahkan pihaknya selama ini hanya mengacu informasi tersaring dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengetahui kondisi Ahmad terkini. 

Menurut Fathul, informasi dari Kemlu disampaikan langsung kepada pihak keluarga dan diketahui UII. Kampus juga harus meminta izin kepada pihak keluarga untuk menyampaikan informasi tersebut ke publik.

"Rumah sakit di AS, mungkin masuk bagian privat yang kami mohon izin tidak bisa kami sampaikan. Rilis Kemlu kan tidak ada (informasi), kami tidak mau berspekulasi. Termasuk juga itu, apakah dirawat di rumah sakit, mondok, rawat jalan, tidak ada informasi spesifik dalam rilis Kemlu," paparnya.

Kata Fathul, komunikasi langsung kampus dan Ahmad terakhir hanya melalui balasan via email dalam rentang waktu sang dosen ditemukan oleh Konsulat Jenderal New York di Boston, Jumat (24/2) kemarin.

Ahmad, melalui surel balasan ke UII, menuliskan bahwa dirinya bakal memberikan informasi lebih lanjut. Kampus sementara masih menanti kabar selanjutnya dari sang dosen.

Akan tetapi, menurut Fathul, Ahmad sudah berkomunikasi dengan keluarganya. Kendati, dia mengaku kurang paham melalui media apa mereka menjalin komunikasi. Kampus, lanjutnya, menghargai ruang privasi dengan tidak mengulik lebih jauh ke pihak keluarga maupun membuka informasi terkait ke publik.

"Kalau saya akan berpegang teguh pada rilis yang dibuat Kemlu, bahwa karena alasan kesehatan. Kalau toh nanti bisa ditemukan alasan-alasan lain yang kami tidak tahu itu apa, ya kami akan tindak lanjuti," imbuh Fathul.

Mengenai pernyataan Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Irjen Krishna Murti yang menyebutkan Ahmad delapan kali keluar masuk AS selama beberapa tahun terakhir, Fathul menegaskan kampus akan kembali memeriksa riwayat aktivitas dosennya tersebut.

"Delapan kali (pernyataan) oleh polisi kan, kami tidak punya data delapan kali detail ya. Kami cek dulu surat tugasnya, tapi seingat saya tidak ada terkait alasan kesehatan. Karena yang bersangkutan kuliahnya di sana, delapan kali mungkin termasuk kuliah di sana. Di The State University of New York," ujar Fathul.

Lebih lanjut, Fathur menuturkan bahwa kampus belum menentukan soal ada tidaknya tenggat waktu bagi Ahmad pulang ke Indonesia. UII bakal membahasnya melalui tim internal terlebih dahulu.

Ahmad dilaporkan hilang selepas mengikuti rangkaian aktivitas mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN), Norwegia bersama delegasi UII beranggotakan empat orang, termasuk Rektor UII Fathul Wahid.

Pada 12 Februari, tim bertolak dari Norwegia melalui Bandara Oslo setelah sepekan beraktivitas di USN sejak 5 Februari 2023. Para anggota tim berjumpa terakhir dengan Ahmad di Norwegia tanggal 12 Februari, kecuali Fathul pada malam sebelum kepulangan mereka.

Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanan kepulangan Ahmad adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta. Seluruh anggota tim pulang lewat Turki dengan tiga penerbangan berbeda. Ahmad yang sendirian dalam penerbangannya tidak membagikan detail informasi penerbangannya ke kolega UII maupun istri.

Ahmad mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang atau beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul. Pesan itu berbunyi 'menunggu boarding'. Setelahnya, upaya mengontak Ahmad melalui beragam kanal daring dilakukan dan belum satu pun yang direspons oleh Ahmad.

Sementara jejak digital memastikan Ahmad telah berada di Istanbul, Turki pada 12 Februari 2023, United States Customs and Border Protection (US CBP) memastikan yang bersangkutan telah masuk ke Boston, AS.

Konsulat Jenderal New York, Jumat (24/2) sudah bertemu langsung dengan Ahmad. Kementerian Luar Negeri RI memastikan Ahmad dalam keadaan aman. Ahmad, dalam pesan email kepada UII menjelaskan bahwa alasan dirinya mengubah rute perjalanan ke Boston, AS adalah karena kondisi kesehatannya.

(kum/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER