Ma'ruf Amin Sebut Sumber Kerusuhan Wamena Berawal dari Hoaks

CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2023 16:11 WIB
Ma'ruf Amin menyebut kerusuhan Wamena yang menewaskan 12 orang bersumber dari hoaks. Namun dia tak menjelaskan hoaks yang dimaksud. (Foto: Setwapres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai sumber kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan berawal dari tersebarnya kabar bohong (hoaks) sehingga keadaan menjadi kacau.

"Saya kira pertama tentu sumbernya hoaks," kata Ma'ruf di Solo, Jawa Tengah dalam video yang diterbitkan Setwapres, Rabu (1/3).

Meski demikian, Ma'ruf tak menjelaskan hoaks seperti apa yang memicu kerusuhan di Wamena.

Ia hanya berharap hoaks tidak dijadikan alat adu domba di Papua yang akan mengganggu stabilitas keamanan. Ma'ruf pun minta Kementerian Kominfo melakukan langkah antisipasi hoaks.

"Dan pengamanan harus diperkuat juga. Dan jangan sampai ada masyarakat eksodus dari daerah ke daerah lain karena merasa tak aman," kata Ma'ruf.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo sebelumnya menjelaskan kericuhan yang terjadi pada Kamis (23/2) lalu berawal dari isu penculikan anak.

Kerusuhan pecah ketika anggota Polri dan TNI berusaha meredam isu tersebut. Sebanyak 12 orang tewas dan 32 orang luka-luka. Sementara 13 rumah serta 2 ruko hangus dibakar massa.

Sebanyak 920 warga mengungsi di markas Kodim 1702/Jayawijaya.

Polisi menembak delapan orang hingga tewas dalam kerusuhan itu karena dianggap melakukan perlawanan kepada aparat.

"Yang 8 itu yang masa perusuhnya dilakukan tindakan tegas oleh TNI-Polri," kata Benny saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Jumat (24/2).

Kerusuhan di Wamena bukan kali pertama terjadi. Pada 4 April 2003 peristiwa berdarah terjadi di daerah tersebut dipicu tewasnya dua anggota Kodim yang diserang sekelompok orang tak dikenal.

Saat penyelidikan, aparat diduga melakukan penyiksaan, perampasan, dan pengusiran terhadap warga secara paksa. Akibatnya, puluhan orang tewas dan belasan lainnya menjadi korban penangkapan.

Tragedi Wamena itu menjadi salah satu pelanggaran HAM di Papua.

Pada September 2019 bentrokan terjadi akibat unjuk rasa siswa di Kota Wamena. Sebanyak 33 Orang dikabarkan tewas dalam bentrok tersebut. Selain itu, 165 rumah, 465 ruko dan 224 mobil serta 150 motor hangus terbakar.

Bentrokan antar warga juga terjadi pada November 2022 menyebabkan pembakaran kios dan kos-kosan serta menyebabkan lima orang luka-luka termasuk polisi. Bentrok ini dilatarbelakangi kasus penganiayaan.

(rzr/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK