Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku kesulitan melacak sumber harta kekayaan Kepala Bagian Umum Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Kantor Wilayah Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo.
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan pihaknya ingin mencari tahu dulu pola yang dilakukan oleh Rafael.
"Teman-teman ini bukan sederhana, sulit sih pasti, ini kan orang keuangan bener, dia tahu banget gimana cara ke sana ke mari. Jadi, kita ingin gimana polanya dulu," ujar Pahala dalam jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (1/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pahala mengungkapkan itu setelah memastikan bakal mengusut harta-harta pejabat lainnya yang tidak sesuai profil.
"Kita pastikan sesudah yang bersangkutan pasti ada lagi orang-orang lain yang kita kan dengar juga ada gengnya, tapi kan kita pengin tahu polanya," imbuhnya.
Pahala menambahkan KPK telah menyebar tim ke Minahasa Utara, Sulawesi Utara dan Yogyakarta untuk mendalami kepemilikan aset Rafael termasuk perumahan.
Dia menyatakan proses pendalaman aset di Yogyakarta lebih sulit dibandingkan dengan Minahasa Utara. Untuk itu, dia berujar bakal memanggil Rafael kembali.
"Yang Yogyakarta sedang kita dalami LHKPN-nya dengan pola yang lain lagi. Jumlahnya enggak istimewa tapi utangnya istimewa, kita lagi dalami. Saya yakin dalam 1-2 hari ini kita keluarkan surat tugas pemeriksaan, karena dari Kementerian Keuangan sebenarnya sama juga ini gimana. Saya pikir kolaborasi dengan Inspektorat Jenderal [Itjen] akan mengefektifkan pemeriksaan," kata Pahala.
(ryn/isn)