Kebakaran melanda area Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3) malam. Simak beberapa fakta seputar kebakaran berikut ini.
Media sosial sempat diramaikan dengan video penampakan kebakaran. Api dan asap membumbung tinggi dan warga berlarian.
"Kebakaran terjadi pukul 20.11 WIB," tulis Command Center DKI Jakarta dikonfirmasi Humas Gulkarmat Mulat Wijayanto.
Berikut beberapa fakta soal kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang dirangkum CNNIndonesia.com sejauh ini.
Warga bercerita kebakaran berawal dari bau bahan bakar yang begitu menyengat. Tak jauh dari sana, warga mendengar ledakan sehingga berlarian ke luar rumah.
"Ada bau menyengat bahan bakar plus asap, tahu-tahu meledak aja. Api kelihatan dari kejauhan, warga berlarian," ujar Teguh seperti dilaporkan CNN TV dari markas PMI Jakarta Utara, Sabtu (4/3).
Sebanyak 52 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian.
Api berhasil dipadamkan pada pukul 02.20 WIB, Sabtu (4/3). Meski telah dipadamkan, warga tidak bisa sembarangan kembali ke rumah sebab reruntuhan usai kebakaran berpotensi membahayakan.
Hingga kini, penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyebut objek kebakaran merupakan pipa bensin Pertamina.
![]() |
Kebakaran melahap rumah warga di sekitar depo. Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setiawan menyebut setidaknya ada 2 RW terdampak.
"Kebakaran di rumah warga terdata ada di 2 RW," kata Gidion saat ditemui pada Jumat (3/3) di sela proses pemadaman.
Kebakaran menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Tercatat sebanyak 15 orang tewas, dua di antaranya merupakan anak-anak. Kemudian sebanyak 49 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Korban tewas dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk proses identifikasi. Korban luka dilarikan ke RS Pusat Pertamina, RSUD Koja, RS Tugu, dan RS Mulyasari.
Sebanyak 16 orang dilaporkan hilang usai kebakaran. Pusat pelaporan orang hilang berada di markas PMI Jakarta Utara.
Jika merasa kehilangan anggota keluarga, warga dapat melapor dengan mengisi data orang yang dicari dan data pelapor.
Sementara itu, sebanyak 1.085 warga mengungsi di sejumlah titik. BPBD DKI Jakarta menyebut ada delapan lokasi pengungsian yakni, markas PMI Jakarta Utara, Masjid As Sholihin, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Gedung Golkar Walang, Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan Energi Jakarta Utara, Masjid Al Muhajirin, Masjid Al Kuroma dan RPTRA Rasela.
(els/asr)