Jurnalis Reuters kemudian melanjutkan investigasi untuk menemukan sisa 10 pasang sepatu yang lain, setidaknya mereka menargetkan untuk menemukan posisi tiga sepatu yang mereka sumbangkan itu. Sebab empat pasang sepatu yang lainnya juga diidentifikasi di Indonesia namun terlalu jauh untuk dilacak.
Sementara tiga pasang sepatu lainnya berhenti mengirimkan sinyal pelacak usai tiba di Indonesia. Dan hanya sepasang sepatu yang lokasinya dipastikan di Singapura. Namun posisi sepatu itu malah berada di proyek perumahan umum.
Di sisi lain, Reuters kemudian mencari posisi dua pasang sepatu lainnya di pasar Batam. Investigasi mencari sepasang sepatu yang kedua dimulai. Reuters kemudian menemukan sepasang Nike hitam model wanita itu tak jauh dari sepasang sepatu yang pertama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harganya Rp120 ribu," kata Reuters.
Lihat Juga :![]() Mitos Vs Fakta Kutil Muncul Gara-gara Cipratan Darah Ayam, Beneran? |
Selanjutnya, investigasi sepasang sepatu ketiga dimulai. Aplikasi pelacakan menunjukkan pada awal Oktober 2022 sepatu itu pindah ke Bintan, sebelum kemudian posisi menunjukkan sepatu itu berada di Medan.
Kemudian tepatnya pada 10 Oktober, sepatu kets New Balance berwarna merah muda dan oranye itu diidentifikasi di Jakarta. Pada 1 November, jurnalis Reuters kemudian 'menggeledah' mal di Jakarta itu mencari titik lokasi sepatu tersebut.
"Akhirnya menemukannya di sebuah toko sempit di lantai tiga. Sepatu kets, yang baru dibersihkan dan dilengkapi dengan sepasang tali baru yang telah menjelajahi Indonesia dalam perjalanan maraton selama delapan minggu. Harganya Reuters beli dengan Rp300 ribu," tulis Reuters.
Dow Inc menyebut mereka telah membuka penyelidikan bersama dengan Sport Singapore pada 18 Januari lalu. Pada 22 Februari, Dow Inc kemudian mengatakan dalam sebuah surel kepada Reuters bahwa penyelidikan telah selesai dan sebagai hasilnya, Yok Impex akan dikeluarkan dari proyek tersebut efektif per 1 Maret.
Namun demikian, surel Dow Inc tersebut tidak menjelaskan mengapa eksportir pakaian bekas terlibat dalam proyek ini.
Jurnalis Reuters selanjutnya mengunjungi tempat Yok Impex pada 23 Februari untuk menanyakan apakah mereka telah dihapus dari proyek tersebut. Akuntan pedagang, June Peh, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan akan keluar dari program ketika kontrak satu tahunnya berakhir.
Untuk mempelajari lebih lanjut tentang peran Yok Impex dalam pergerakan sepatu ini, Reuters pada 6 Januari juga melakukan kunjungan mendadak ke eksportir pakaian bekas tersebut.
Di sana jurnalis disajikan pemandangan keranjang sampah dari program sepatu Dow Inc yang ditumpuk di halaman belakang. Di dalam, para ibu menyortir sepatu-sepatu yang menumpuk dan kemudian memindahkannya ke dalam karung seperti yang terlihat di pasar loak Batam.
Pada bulan Januari, sponsor lain dalam program ini, Decathlon misalnya mengirimkan pernyataan kepada Reuters yang mengatakan pihaknya tidak mengizinkan ekspor sepatu apa pun dari program tersebut.
Sementara pihak sponsor lain Standard Chartered dan B.T. Sports tidak menanggapi permintaan komentar. Sport Singapore dan Alba-WH merujuk pertanyaan ke Dow Inc. Alba-WH dan Wah & Hua Pte Ltd juga tidak menanggapi permintaan komentar melalui email.
(khr/ain)