Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih mempertahankan status Siaga atau Level III pada Gunung Merapi yang mengalami erupsi efusif sejak Sabtu (11/3) hingga sore ini.
Kepala BPPTKG Agus Budi menjelaskan luncuran awan panas guguran terjauh pada hari ini adalah 4 kilometer ke arah barat daya atau Sungai Bebeng dan Krasak. Artinya, masih belum melampaui jarak aman rekomendasi BPPTKG.
"Masyarakat tetap tenang, karena aktivitas guguran yang terjadi tadi itu masih berada dalam daerah potensi bahaya yang direkomendasikan," kata Agus Budi saat jumpa pers secara daring, Sabtu (11/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Potensi bahaya saat ini, jelas Agus Budi, berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.
"Ini berdasarkan pemodelan dari kubah lava sebesar sekitar 3 juta meter kubik di tengah kawah dan sekitar 1,7 juta di barat daya," kata Agus Budi.
Pihaknya tak memperkenankan masyarakat melakukan aktivitas di dalam area potensi bahaya ini.
BPPTKG mulai menaikkan status Gunung Merapi dari Waspada (level II) ke Siaga (level III) pada November 2020 silam. Status ini masih dipertahankan hingga kini karena potensi aktivitas keluar magma masih tinggi.
Kepala Badan Geologi Sugeng Mujiyanto menambahkan, saat ini upaya evakuasi belum diperlukan mengingat jarak luncur awan panas guguran yang masih belum melebihi rekomendasi daerah potensi bahaya dari BPPTKG.
"Terkait dengan evakuasi, apakah imbauan evakuasi, saat ini belum. Siap-siap saja, mempersiapkan diri dengan baik. Waspada dan tenang yang penting," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan wilayah DIY dan Jawa Tengah sejak Sabtu (11/3) pukul 12.12 WIB. BPPTKG melaporkan, erupsi masih terjadi hingga sore ini atau sekitar pukul 16.40 WIB.
Hasil pemantauan BPPTKG per pukul 16.00 WIB tadi, awan panas guguran tercatat keluar sebanyak 24 kali. Adapun jarak luncur awan panas guguran dari erupsi Merapi ini terjauh adalah 4 kilometer ke arah barat daya atau Sungai Bebeng dan Krasak.
Awan panas guguran terekam di seismograf dengan amplitudo 24-70 mm dan durasi 128-458 detik.
(kum/arh)