Duka atas Dokter Mawar, Menkes Minta TNI-Polri Lindungi Nakes di Papua

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan meminta ke pihak kepolisian dan TNI untuk menjamin keselamatan para tenaga-tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah Papua.

Hal itu dipintanya berkaca peristiwa kematian dokter spesialis paru, Mawartih Susanty yang ditemukan tak bernyawa di dalam rumah dinas RSUD Nabire, Papua.

Lihat Juga : Kemenkes Sebut Draf RUU Kesehatan Sudah Dikirim DPR ke Pemerintah

"Nanti setelah dari sini, saya akan ketemu juga Kapolri dan Panglima TNI bagaimana layanan kesehatan masyarakat itu dijalankan tetap adil dan merata serta harus jaminkan keselamatan dengan baik bagi tenaga-tenaga kesehatan, termasuk juga dokter-dokternya," kata Budi di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (13/3).

Budi menuturkan mendiang dokter Mawar sebelumnya ditugaskan di Nabire setelah mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studinya sebagai dokter spesialis di Universitas Airlangga.

"Dokter mawar ini adalah keluarga Kemenkes karena dia mendapatkan beasiswa untuk spesialis Universitas Airlangga selama 4 tahun. Sesudah mendapatkan beasiswa yang bersangkutan memang harus bertugas di daerah-daerah terpencil, dia memang sengaja memilih di Papua," ujar Budi.

"Itu menunjukkan dedikasinya yang luar biasa di sana, sebenarnya masa dinasnya sudah selesai, pas kemarin," tambahnya.

Sosok almarhumah Dokter Mawar menurut Menkes merupakan sosok inspiratif yang rela bertugas di daerah-daerah terpencil untuk memberikan layanan kesehatan masyarakat. Namun Budi meminta kepada pihak keamanan untuk dapat memberikan rasa aman bagi para petugas kesehatan yang bertugas di Papua.

"Ini juga memberikan inspirasi bagi kita bahwa Dokter Mawar memberikan contoh bagaimana berdedikasi untuk melayani kesehatan masyarakat tapi perlu ditingkatkan keamanannya," kata dia.

Lihat Juga : Doktes Spesialis Paru di Nabire Tewas di Rumah Dinas, IDI Investigasi