Sengkarut Vaksinasi di Sumba Barat Daya: Stok Terbatas, NIK Tak Aktif

CNN Indonesia
Selasa, 14 Mar 2023 10:33 WIB
Sejumlah permasalahan mulai dari stok vaksin terbatas hingga hoaks jadi pemicu minimnya capaian vaksinasi di Sumba Barat Daya.
Hoaks menjadi salah satu penghambat perluasan cakupan vaksin Covid-19 di Sumba Barat Daya. (CNN Indonesia/ Isnaini)

Persoalan lainnya terdapat pada semrautnya data kependudukan warga. Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga banyak yang tak aktif karena migrasi dari KTP konvensional ke KTP elektrik belum sepenuhnya tercatat.

"Banyak NIK-nya tidak aktif, kita harus manual mendaftarkan, tapi tidak bisa langsung disuntik vaksin karena kita harus tau dia terdaftar atau sudah divaksin dosis berapa dan vaksin apa, itu salah satu kendala juga," ujar Deborah.

Wakil Bupati Sumba Barat Daya Marthen Christian Taka mengatakan aplikasi perekam data untuk KTP elektronik baru efektif pada tahun 2019. Sebanyak 230 ribu data sudah termigrasi, sementara masih ada 86 ribu data penduduk yang masih berproses.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada 86 ribu yang NIKnya belum terupload dan diperbaiki. Data ini juga masih dipilah karena ada juga yang sudah meninggal tapi masih terdaftar, ada yang sudah pindah. Selain itu perangkat juga kurang memadai. Kita sedang berproses, secepatnya harus punya data yang valid," ungkapnya.

Bertarung melawan sengkarut persoalan hambatan vaksin, keberadaan Tini dan CIS Timor yang bekerja sama dengan Save The Children dan Pemerintah Australia melalui Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) menjadi salah satu faktor pendorong percepatan dan perluasan vaksin di NTT khususnya empat kabupaten yang merupakan target mereka yakni Sabu Raijua, Belu, Timor Tengah Selatan, dan Sumba Barat Daya.

"Sebagai salah satu destinasi wisata utama di Pulau Sumba, Sumba Barat Daya menjadi titik pertemuan bagi turis domestik maupun mancanegara. Dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) setelah penurunan tren kasus infeksi Covid-19 mengakibatkan kunjungan turis terus meningkat. Hal tersebut menempatkan Sumba Barat daya rentan menjadi zona merah penyebaran Covid-19," ujar Provincial Coordinator AIHSP NTT, Mei Tatengkeng.

"Kondisi minimnya fasilitas kesehatan menjadi isu tersendiri seandainya terjadi ledakan kasus Covid-19. Oleh karena itu, percepatan vaksinasi Covid-19 menjadi penting untuk menekan tingkat keparahan gejala dan angka rawat inap seandainya terjadi kasus posistif di wilayah ini," lanjutnya.

Sejak diimplementasikan pada Agustus 2022 lalu, Kemitraan Australia Indonesia untuk Ketahanan Kesehatan (AIHSP) melalui Save the Children dan CIS Timor sudah melakukan 124 vaksinasi Covid-19 inklusif di 35 desa di NTT pada 9.897 orang, termasuk 871 lansia, 66 penyandang disabilitas, 9.052 anggota keluarga pra-sejahtera, 778 orang yang tinggal jauh dari layanan kesehatan serta kelompok rentan lainnya.

(isn/isn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER