Kisah Habib Ali Kwitang Perintis Taklim di Tanah Betawi

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2023 10:00 WIB
Makam Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi kerap didatangi peziarah. Makamnya berada di dalam Masjid Al Riyadh di Jalan Kembang VI, Kwitang, Jakarta Pusat.
Tempat persemayaman Habib Ali bin Abdurrahman Al-Habsyi atau akrab disapa Habib Kwitang. (CNN Indonesia/Lina Itafiana)

Kabar meninggalnya Habib Ali disiarkan melalui Radio Republik Indonesia (RRI) atas perintah dari Presiden Soeharto. Mendiang Habib Ali juga diizinkan disemayamkan disamping masjid yang telah dibangunnya.

"Karena saat itu juga tidak boleh lagi orang meninggal dikubur di pekarangan rumah masing-masing kan enggak boleh harus di pemakaman umum. Tapi khusus Habib Ali, Pak Harto memberikan izin dimakamkan di masjid," kata Nurdin.

Sejak Habib Ali meninggal, kata dia, banyak peziarah yang mengenang dan mendoakan dengan mendatangi makam Habib Ali. Para peziarah itu datang dari dalam hingga luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sebagai pengurus masjid cukup lama juga tahu persis itu dari mana-mana dari belahan dunia. Dari Timur Tengah, Eropa, Australia," kata Nurdin.

"Kalau untuk Indonesia sih memang udah merupakan suatu kebutuhan yang memang berpaham berziarah. Artinya dari pulau Jawa ini hampir seluruh bagian Jawa," imbuhnya.

Ia mengatakan murid Habib Ali tersebar di berbagai negara, sehingga gaung nama Habib Ali terdengar hingga penjuru dunia.

"Kalau ditanya dari mana yang berziarah, saya ingin menyatakan mungkin setengah belahan dunia kenal beliau," ujarnya.

Para peziarah bahkan mencapai ribuan saat menjelang perayaan Maulid Nabi dan akhir bulan Rabiul Awal atau 25 Ramadan.

Nurdin menceritakan pengalamannya saat berusia sekitar delapan tahun. Sebagai orang asli Kwitang ia tahu betul ramainya para peziarah mendatangi Makam Habib Ali.

Bahkan, bus-bus yang membawa para peziarah harus parkir di depan rumahnya yang jaraknya cukup jauh dari lokasi Makam Habib Ali.

"Seluruh Kwitang dulu menjadi tempat parkir para peziarah yang dari luar kota. Sekarang dengan rapetnya rumah itu parkir biasanya di pinggir kali sana, Kali Ciliwung. Mereka taruh mobil di sana kemudian mereka jalan kaki ke sini," ujarnya.

Nurdin menegaskan bahwa para peziarah yang berdoa di makam tersebut tak meminta sesuatu kepada Habib Ali yang telah meninggal. Melainkan kepada Allah SWT.

"Jadi jangan sampai dituduh orang yang berziarah ke makam-makam wali itu minta kepada wali, tidak. Minta kepada Allah lah," katanya.

Oleh sebab itu, pada area depan makam tersemat maklumat bahwa Habib Ali masih mengharapkan doa dari orang-orang yang masih hidup, sehingga para peziarah dilarang membawa air, kemenyan, dan menyebarkan uang di makam.

"Artinya, tidak boleh dikultuskan," ucap Nurdin.

Sumur tua

Makam Habib Ali erat kaitannya dengan sumur tua yang berada di dekat makam. Para peziarah kerap mengambil air tersebut lantaran diyakini berkhasiat.

Menurut Nurdin, sumur itu digali untuk memenuhi kebutuhan wudu jamaah Masjid Ar Riyadh. Konon, Habib Ali meludahi sungai itu, sehingga meski musim kemarau, air sungai tak pernah kering.

"Itu yang suka diambil untuk berkah untuk semua orang," katanya.

Namun, keberadaan sumur itu dirahasiakan agar tidak menjadi perebutan para peziarah. Sumber air sumur itu hanya diketahui oleh segelintir orang.

Ia pun memberitahu CNNIndonesia.com sumber mata air dari sumur tersebut. Air sumur itu mengalir pada keran nomor dua yang berada di area depan masjid.

"Nah yang aslinya ini kadang kala suka kita rahasiakan, supaya tidak jadi perebutan orang. Adanya tuh di sana, di keran kedua di sana. Itu air langsung dari sumur beliau. Keran empat, kedua dari sebelah kiri itu dari sumur beliau," jelas Nurdin.

Nurdin mengatakan filosofis dari sumur yang tak pernah kering itu seperti layaknya ilmu yang dimiliki Habib Ali. Mengalir tak ada habisnya.

"Ya, kalau sumur itu sendiri latar belakangnya untuk memenuhi kebutuhan wudunya warga masjid. Bila dikaitkan karomahnya Habib Ali dengan sumur, oke. Tapi saya lebih fokus terhadap keilmuan Habib Ali sendiri," pungkasnya.

Mengutip jurnal berjudul 'Tradisi Ziarah Kubur: Studi Kasus Ziarah Makam Habib Ali Bin Abdurahman Al Habsyi, Kwitang, Jakarta Pusat Tahun 2014-2018' oleh Naufal Agil Wajdi menjelaskan kehidupan Habib Ali begitu dicintai oleh masyarakat Betawi dan berbagai etnis lainnya.

Habib Ali Kwitang adalah tokoh ulama yang disegani pada zamanya. Ia termasuk seorang tokoh pejuang Ulama Habaib bersama dengan Ulama Betawi membasmi kolonialisme di Jakarta. Tak hanya itu, Habib Ali juga membantu Presiden Soekarno dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.

Habib Ali mengikuti Sarekat Islam yang dipimpin oleh Haji Oemar Said Tjokroaminoto dan berkonstibusi besar dalam membantu masuknya organisasi Nahdlatul Ulama (NU) ke Kota Jakarta. Hal itu lantaran Habib Ali memiliki hubungan dengan Kyai Haji Hasyim Azhari sebagai guru dan murid.

Ia menjembatani NU dengan mengutus murid-muridnya seperti Kyai Muhammad Naim, Kyai Abdurozak Ma'mum, Kyai Sibrah Malisi, dan Guru Mughni untuk mengurus NU di Batavia.

Habib Ali pun berjasa membawa maulidan di Indonesia. Ia menjadi salah satu ulama penggerak pembacaan maulid.

Habib Ali meminta agar dimakamkan di tempat di mana setiap sebelum masuk waktu Salat Subuh setelah Salat Tahajud, ia menimba air di sumur untuk keperluan berwudu orang-orang di Masjid Ar-Riyadh Kwitang.

Maka lokasi tersebut menjadi tempat peristirahatan terakhir Habib Ali. Ia tak ingin jauh dari tempat perjuangan berdakwa semasa hidupnya.

Adapun sebelum meninggal, Habib Ali berwasiat kepada putranya, Habib Muhammad seperti tidak diperbolehkan menaruh kotak amal di dalam area makam, jangan membakar kemenyan di dalam makam, dan untuk para peziarah tidak diperbolehkan niatnya meminta kepada ahli kubur selain meminta kepada Allah SWT.

Fenomena ziarah makam merupakan tradisi turun-temurun yang sudah berakar kuat di kalangan umat Islam Nusantara sebagai bentuk penghormatan kepada nenek moyang khususnya para wali atau penyebar agama Islam di Tanah Nusantara.

(lna/isn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER