Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta maaf kepada Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo. Keduanya berbeda pandangan terkait gelaran Piala Dunia U-20 yang gagal digelar di Indonesia.
"Saya minta maaf kalau ada perkataan saya yang salah," kata Gibran, Selasa (4/4).
Meski demikian, Gibran menegaskan ia tidak akan mengubah sikapnya. Ia tetap terbuka untuk menerima semua pihak termasuk Timnas Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi saya tidak akan mengubah prinsip saya. Saya tetap welcome dengan semua tamu," kata Gibran yang juga politikus PDIP itu.
Putra Presiden Joko Widodo itu pun mengaku siap jika ia harus menerima teguran dari partainya. Menurutnya hal itu merupakan konsekuensi sebagai tuan rumah event internasional.
"(Kalau ditegur partai) tidak apa-apa. Saya selaku tuan rumah yang menyiapkan venue, menyiapkan segala macam kebutuhan untuk tamu kita," katanya.
Sebelumnya, hubungan Gibran dengan Rudy sempat memanas usai FIFA membatalkan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia. Rudy menyebut Gibran tidak memahami konstitusi karena bersedia menerima delegasi dari Israel.
"Mas Wali belum paham konstitusi. Belum lahir soale," katanya saat ditemui di kediamannya di Pucangsawit beberapa waktu lalu.
Pernyataan Rudy yang juga mantan Wali Kota Solo itu dijawab Gibran melalui akun Twitter pribadinya.
"Ya Pak, maaf saya salah," Gibran.
Meski meminta maaf, dalam cuitan tersebut Gibran juga mengunggah hasil survei kepuasan publik yang diselenggarakan Universitas Slamet Riyadi Februari 2023 lalu. Survei dengan 560 responden itu membandingkan persepsi publik kepada Pemerintahan Gibran-Teguh dengan Rudy-Purnomo.
Hasilnya, 430 responden atau 76,8 persen menyatakan Gibran lebih baik. Sedangkan responden yang menyatakan Rudy lebih baik Sebanyak 69 responden atau 12,3 persen. Sisanya sebanyak 60 responden atau 10,7 persen menyatakan sama saja dan satu responden tidak menjawab.