Banjir Terjang Kabupaten Kapuas Kalteng, 4.477 Rumah Terendam
Banjir melanda wilayah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, imbas meluapnya Sungai Kapuas. Tercatat sebanyak 4.477 rumah warga terendam dengan ketinggian bervariasi.
Sebanyak 18.804 jiwa yang tersebar di Kecamatan Kapuas Tengah, Timpah dan Mantangai terdampak. Selain itu terdapat 43 rumah ibadah, 49 sekolah, 15 fasilitas kesehatan dan 76 akses jalan raya terendam.
Pengolah Informasi dan Komunikasi BPBD Kabupaten Kapuas Jery Hidayatullah mengatakan Kecamatan Timpah dan Mantangai menjadi daerah yang terparah karena debit air masih meningkat.
"Banjir terjadi di sembilan desa di kecamatan Kapuas Tengah berangsur surut, selanjutnya untuk Kecamatan Limpah dan Mantangai saat ini debit air terus meningkat," kata Jery dikutip dari Youtube BNPB Indonesia, Rabu (5/4).
Jery mengatakan pihaknya akan memastikan kesehatan warga yang terdampak banjir. Menurutnya, terdapat 40 warga mengalami gatal-gatal kulit dan seorang warga terkena diare.
"Sekarang sudah dinyatakan sembuh," ujarnya.
Lebih lanjut, Jery menyebut tak ada masyarakat yang mengungsi dan memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Menurutnya, mayoritas warga memiliki rumah panggung, sehingga ketika banjir mereka hanya memindahkan barang-barang ke bagian atas rumahnya.
"Untuk penyaluran logistik tidak ada kendala, jadi satu hari setelah bencana, kami membangun dapur umum, pos kesehatan, pos informasi, membagikan makanan, sekaligus sweeping kesehatan," katanya.
Banjir Bima
Banjir dilaporkan juga melanda Bima, Nusa Tenggara Barat usai diguyur hujan deras, Selasa (4/4). Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melaporkan bencana tersebut telah merenggut korban jiwa akibat terseret arus banjir.
Banjir meluas hingga meredam rumah 1.661 rumah warga, 108 hektare persawahan, dan 1 bangunan sekolah dasar.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bima Muhamad Nurul Huda mengatakan banjir terjadi sejak Minggu (2/4). Banjir melanda 25 desa di 9 kecamatan.
"Banjir terjadi dari 2-4 April, ada 9 Kecamatan terdampak dengan 25 desa, 1 orang meninggal," ujar Huda dikutip dari Youtube BNPB Indonesia.
Selain banjir, kata Huda, terjadi tanah longsor, pohon tumbang, dan angin puting beliung. Salah satunya di Desa Lamere, Kecamatan Sape, yang juga dilanda angin puting beliung.
Menurut Huda, akses jalan terputus, sehingga kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintas.
Huda mengaku pihaknya tengah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk mengangkut sisa-sisa material yang menutup jalan tersebut.
Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD Provinsi NTB terkait penyaluran logistik di lokasi terparah, yakni Kecamatan Woha dan Monta.
(pan/fra)