Sekretaris Umum (Sekum) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menyatakan apresiasi terhadap Megawati Soekarnoputri, serta Puan Maharani yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Bagi Abdul Mu'ti, Megawati dan Puan merupakan bukti bahwa perempuan bisa jadi seorang pemimpin. Dia menegaskan, anggapan yang menyebut perempuan tak boleh jadi pemimpin adalah tidak tepat.
"Bu Mega dan Mbak Puan membuktikan perempuan bisa tampil memimpin negeri dan sukses memajukan bangsa dan negara," kata Mu'ti dalam acara santunan Ketua DPR untuk anak yatim piatu di Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu (5/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mu'ti, hadis yang menyatakan 'tidak akan maju suatu bangsa jika pemimpinnya perempuan' harus dipahami sesuai konteks, di mana hadis itu keluar saat Nabi Muhammad menanggapi kabar soal Raja Persia menyerahkan kekuasaan kepada anak perempuannya yang tidak punya pengalaman dan kemampuan memimpin.
"Jadi konteksnya bukan pada perempuannya, konteksnya adalah pada kemampuan dalam memimpin," katanya.
Mu'ti mengaku, masih ada laki-laki yang keberatan dipimpin perempuan, termasuk dipimpin oleh istri sendiri. Dalam hal ini, sejalan dengan ajaran Islam, Bung Karno pun kerap berpesan untuk tidak mengesampingkan peran perempuan.
"Islam yang berkemajuan adalah yang memberi penghormatan pada perempuan, karena Allah menciptakan laki-laki dan perempuan dengan kemampuan yang sama, kesempatan dan peluang yang sama," tambahnya.
Lebih jauh, Mu'ti pun menyampaikan penghargaan terhadap dukungan Hapsoro Sukmonohadi sebagai suami Puan, yang dinilai ikhlas terhadap karier sang istri. Keikhlasan itu disebut menjadi dukungan atas kesuksesan Puan.
"Saya yakin Mbak Puan bisa jadi senator yang hebat, Ketua DPR pertama karena dukungan Mas Happy. Dan Mas Happy itu happy (gembira) betul kalau saya lihat. Barangkali jangan-jangan sudah ada pembicaraan, jangan ketua DPR saja dong, Mbak Puan bisa move higher, bergerak lebih tinggi daripada sekarang," kata Mu'ti.
(rea)