Ketua DPP PAN Bima Arya mengklaim wacana membentuk koalisi besar lima partai koalisi pemerintah atas restu dan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bima mengatakan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam beberapa pekan terakhir intens menjalin komunikasi dengan Jokowi. Keduanya kerap bersama dan satu mobil dalam kunjungan kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi apa yang dilakukan Bang Zul tentu atas dasar hasil diskusi dengan Bapak Presiden. Termasuk soal koalisi besar. Yakin saya," kata Bima di Bogor, Minggu (9/4).
Bima menyebut ada kesamaan frekuensi antara partai-partai di koalisi pemerintah untuk membentuk koalisi besar menghadapi Pilpres 2024. Namun, ia tetap memahami pembentukan koalisi tersebut tak akan melewati jalan mudah.
Menurutnya, salah satu yang tak mudah yakni penentuan nama calon presiden dan wakil presiden yang diusung. Saat ini proses pembentukan koalisi besar baru pada tahap komunikasi antarpartai, belum sampai penentuan nama.
"Jadi baru tataran kelembagaan dan suasana kebatinan. Belum ada kesepakatan tentang nama-nama yang akan didukung," ujarnya.
Wali Kota Bogor itu tak menampik partainya masih berharap bisa mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres. Namun, dengan wacana pembentukan koalisi besar, ia mengakui PAN tak menutup kemungkinan bakal mendukung capres potensial lain dari koalisi.
"Mas Ganjar ya tetap. Tentu masih menjadi salah satu opsi utama kita. Tapi ketika ada opsi-opsi lain, ya terbuka dalam perbincangan koalisi besar," katanya.
Wacana koalisi besar mengemuka dalam pertemuan antara lima ketua umum partai koalisi pemerintah dengan Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada Minggu (2/3).
Para ketua umum itu yang hadir antara lain Prabowo Subianto (Gerindra), Muhaimin Iskandar (PKB), Airlangga Hartarto (Golkar), Muhammad Mardiono (PPP), dan Zulkifli Hasan (PAN) sebagai tuan rumah.
Usai pertemuan itu, sejumlah partai langsung bersua dengan partai lain. Seperti Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang bertemu dengan Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo serta Ketum PAN Zulkifli Hasan pada waktu yang berbeda.
Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto bahkan mengatakan partainya kemungkinan bakal kembali mendukung Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju pada Pilpres 2024.
"Sekarang kemungkinan itu ada semua, termasuk mendukung Pak Prabowo, itu sangat mungkin. Pak Prabowo sangat punya potensi," ujar Yandri di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4).
(thr/fra)