Memprihatinkan, Sekolah di Bekasi 12 Tahun Tak Bisa Upacara Bendera
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mansya'ul Huda di Muara Mati, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat harus bertahan dalam kondisi memprihatinkan.
MI Mansya'ul Huda adalah sekolah gratis untuk masyarakat yang didirikan oleh Yayasan Mansya'ul Chayat. Sekolah di bawah naungan Kementerian Agama ini hanya mengandalkan biaya BOS.
Anggaran yang kurang nyatanya tak mampu mencukupi kebutuhan perawatan dan pemenuhan fasilitas sekolah. Di sisi lain, halaman sekolahnya tergenang air laut lantaran terdampak abrasi.
Akibatnya, sekolah ini pun sudah 12 tahun sekolah tak melaksanakan upacara bendera.
"Ini kalau upacara sudah hampir 12 tahun tidak terlaksana. Orang baru bicara, kami sudah ngerasain global warming. Kalau (air laut) naik bisa masuk ruang kelas sampai 30 cm. Makanya, tambak 3 hektare saya jadikan hutan lindung untuk mencegah abrasi," ujar Ahmad, Kepala MI Mansya'ul Huda, Senin (10/4).
Untuk mencapai lokasi sekolah di pesisir Kabupaten Bekasi itu pun tak mudah. Perlu waktu sekitar hampir 3,5 jam perjalanan dari Jakarta dengan medan yang menantang.
CT ARSA Foundation Tinjau MI Mansya'ul Huda
CT ARSA Foundation berkesempatan mengunjungi MI Mansya'ul Huda usai meresmikan Rumah Inspirasi yang lokasinya tak jauh dari sekolah.
Rumah Inspirasi yang baru saja diresmikan langsung oleh Ketua CT Arsa Foundation Anita Ratnasari Tanjung tersebut berada di seberang desa.
Untuk mencapai sekolah, rombongan menyusuri Sungai Citarum menggunakan perahu nelayan selama 30 menit perjalanan.
Tim CT ARSA beserta Ibu Anita langsung menuju MI Mansya'ul Huda. Bahkan, Tim relawan PIJAR dari CT ARSA Foundation ikut mengajar di sekolah tersebut.
Ahmad menyampaikan harapannya kepada pemerintah untuk memperhatikan kondisi MI Mansya'ul Huda agar lebih layak dan nyaman.
"Harapan kita sedikit saja. Saya bilang kalau Pak Jokowi menyaksikan pasti beliau akan membangun sekolah ini," ujar Ahmad.
(fef)