Wamenaker: Batam Jalur Gemuk Mafia Perdagangan Orang
Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor menilai Batam merupakan jalur gemuk untuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Hal itu disampaikan menyikapi dugaan Menko Polhukam Mahfud MD mengenai keberadaan kasus TPPO di sana.
"Kami sedang memeriksa apa yang disampaikan Pak Mahfud. Kami proses dan sedang selidiki juga. Yang jelas jalur Batam memang jalur gemuk lah buat mafia," kata kata Afriansyah Noor di Kantor Kemenaker, Jakarta, Rabu (12/4).
"Ya di sana memang betul betul ada, tapi di situ kami juga harus memprosesnya bagaimana jalan tengah untuk ke depan yang lebih baik."
Afriansyah mengungkapkan Batam jadi jalur 'empuk' untuk TPPO karena di sana padat dengan migran untuk berpindah tempat. Oleh sebab itu, ia menegaskan pihaknya kini masih memproses lebih lanjut hal tersebut.
"Ya beberapa pemberangkatan jalur pemberangkatan yang memang memberangkatkan secara nonprosedural, kemudian di situ juga ada agen-agen, sindikat-sindikat yang bermain. Tapi kami lagi selidiki lah," jelas Afriansyah.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengungkap modus dalam TPPO yang dilakukan di Batam, Kepulauan Riau.
"Ada pusat-pusat di mana orang itu diberi paspor gratisan lalu dikirim ke luar negeri," kata Mahfud dalam ceramahnya di Masjid UGM, Sleman, DIY, Minggu (2/4) malam.
Para pekerja migran yang telah memperoleh paspor tersebut, kata Mahfud, kemudian ditempatkan untuk bekerja di kapal-kapal secara tidak manusiawi.
"Kerja di kapal-kapal, kerja di luar negeri, enggak digaji. Kalau meninggal dibuang di laut, enggak digaji, disiksa," ungkap Mahfud.
Lanjut ke sebelah...