Asal usul nama Marunda, kata Kusnadi, juga berangkat dari perjalanan Adipati Bahurekso bersama Pangeran Fatahillah melawan penjajah.
Dua sosok itu, memulihkan tenaga usai mendapatkan kekalahan dari penjajah. Usai menyusun strategi, penyerangan kembali dilakukan.
Menurut Kusnadi, nama Marunda berasal dari singkatan Markas Penundaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama Marunda itu sebuah perjalanan yang menyangkut daripada perjalanan Raden Fatahillah bersama Adipati Baurekso. Beliau singgah di Marunda ini dan menunda pasukannya menjadi markas penundaan," ujarnya.
"Maka terjadilah Kampung Markas Penundaan Pasukan Fatahillah. Marunda, Markas Penundaan seperti itu," sambungnya.
Kusnadi mengatakan Masjid Al Alam merupakan masjid tertua di Jakarta yang dibangun dalam waktu semalam oleh para aulia atau wali Allah.
"Masjid tertua. Sebuah masjid yang dibikin oleh para aulia dalam waktu semalam. Itu Masjid Al Alam Marunda," ucapnya.
Ia menjelaskan mulanya Marunda masuk ke dalam wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kemudian sekitar 1975 wilayah tersebut ditetapkan sebagai wilayah Jakarta Utara, DKI Jakarta hingga saat ini.
Bersamaan dengan itu, Dinas Kepurbakalaan DKI Jakarta menetapkan Masjid Al Alam sebagai bangunan cagar budaya.
Kusnadi menuturkan masjid tersebut mulanya bernama Masjid Agung Auliya. Nama itu disematkan lantaran masjid tersebut memiliki bangunan yang besar dan megah.
Namun, setelah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, masjid tersebut berganti nama menjadi Masjid Al Alam.
"Dan sekarang penduduk, para peziarah sendiri menamakan Masjid Al Alam Marunda Si Pitung," katanya.
Menurutnya, hal itu lantaran lokasi masjid berdekatan dengan Rumah Si Pitung di Marunda.
Mengutip Dinas Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masjid tertua di pesisir utara Jakarta itu dibangun oleh Fatahillah ketika mengusir bangsa Portugis di Sunda Kelapa.
![]() Makam keramat di Masjid Al-Alam Marunda |
Pada 1527 silam, Fatahillah memfokuskan diri untuk menyerang bangsa Portugis di Sunda Kelapa. Ia kemudian membangun Masjid Al Alam Marunda.
Fatahillah tak hanya menjadikan masjid yang lokasinya berdekatan dengan laut utara Pulau Jawa tersebut untuk tempat ibadah, namun masjid itu juga dijadikan sebagai tempat musyawarah dan tempat persinggahan.
(lna/isn)