Keluarga korban Muhammad Syamil Akbar (18), yang tewas usai ditabrak mobil Mercy anak Karo Ops Polda NTB Maulana Malik Ibrahim (18), mengadukan Kapolres Metro Jaksel Kombes Ade Ary Syam Indradi ke Propam Mabes Polri.
Kuasa hukum keluarga korban, Rizky Sianipar mengatakan pelaporan dilakukan lantaran proses pengusutan kasus kecelakaan maut itu dinilai tidak berjalan secara profesional.
Selain Kapolres, Rizky menyebut ada delapan anggota Polres Metro Jaksel dari tingkat Kepala Satuan hingga penyidik yang turut dilaporkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita PBH Jakarta pada hari ini dengan keluarga korban ibunda, melaporkan beberapa orang penyidik yang diduga tidak profesional di Polres Metro Jakarta Selatan," ujarnya kepada wartawan di Mabes Polri, Jumat (14/3).
Pelaporan tersebut teregister dengan nomor SPSP2/002180/IV/2023/BAGYANDUAN tertanggal 14 April 2023.
Rizky menjelaskan sampai saat ini pihak keluarga masih belum menerima perkembangan kasus yang menewaskan Syamil tersebut.
Termasuk, kata dia, soal status kasus yang saat ini sudah naik ke penyidikan karena dianggap telah ditemukan adanya unsur pidana. Meskipun sampai saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan oleh polisi dalam kasus itu.
"Jadi dari 12 Maret sampe sekarang itu tidak ada info sama sekali paling tidak temui kita, penyidik tidak ada, kita kontak enggak dibalas jadi proses perkembangannya kita tidak ada sama sekali," jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga membantah pernyataan yang disampaikan oleh pihak Ira Risnawa selaku orang tua pelaku yang menyebut telah menolong Syamil dengan langsung membawa ke rumah sakit.
"Pelaku ini berbau alkohol mulutnya ketika ada penabrakan dan itu ada saksi di lapangan dan satu lagi ketika itu pelaku juga diduga melarikan diri itu ada saksi di lapangan yang mengatakan bahwa pelaku sempat dikejar oleh beberapa teman-teman driver ojek atau warga," ucapnya.
"Nah hal inilah yang membuat kami melaporkan Kapolres dan penyidik di Divisi Propam," sambungnya.
Oleh sebab itu, Rizky mengatakan pihaknya berharap agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dapat memberikan atensi dan mengusut kasus tersebut tanpa memandang penabrak adalah anak perwira polisi.
"Untuk memeriksa apakah ada sesuatu di dalam proses ini, karena kita menduga ini, ini pelaku adalah anak dari para petinggi pejabat Polri berpangkat Kombes," tuturnya.
Sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan pengemudi Mercy berinisial MMI hingga menewaskan pelajar SMA berinisial S terjadi di Ragunan, Jakarta Selatan, pada 12 Maret lalu.
Plh Kabid Humas Polda NTB, Kombes Lalu Muhammad Iwan Mahardan membenarkan pengemudi Mercy berinisial MMI itu adalah anak dari Karo Ops Polda NTB, Kombes Abu Bakar Tertusi.
Teranyar, polisi telah meningkatkan status perkara ini ke tahap penyidikan berdasarkan hasil gelar perkara. Kendati demikian, belum disampaikan soal dugaan pelanggaran pasal dalam kasus ini.
Polisi mengklaim telah mengantongi bukti rekaman CCTV terkait kecelakaan tersebut. Menurut polisi, ada beberapa rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Namun, saat ini penyidik Sat Lantas Wilayah Jakarta Selatan masih melengkapi proses administrasi untuk bisa memeriksa rekaman CCTV tersebut.
(isn/tfq/isn)