Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif mengaku belum menerima informasi soal keberadaan bajing loncat yang beraksi saat sopir truk terjebak kemacetan panjang di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon, menuju Pelabuhan Ciwandan.
Mantan ajudan Wapres Ma'ruf Amien itu mengaku pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi dan penjagaan, agar mudik terasa aman dan nyaman.
"Sampai saat ini belum ada laporan dan antisipasi itu telah kita laksanakan dan kita lakukan sampai selesai operasi," ujar Wakapolda Banten, Brigjen Pol Sabilul Alif, di kantor ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Minggu (16/04).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang pernah menjabat Kapolresta Tangerang itu mengklaim telah menurunkan pasukan intelijen dan reskrim yang bisa melakukan penangkapan terhadap pelanggaran hukum. Mereka tidak mengenakan seragam kepolisian, sehingga tidak tidak mudah di deteksi pelaku kriminal jalanan.
Personel Sabhara juga diklaim telah diperintahkan untuk rutin melakukan patroli di seluruh jalur mudik, selain mengurai kemacetan, juga menjaga keamanan.
"Memperbanyak anggota patroli Sabhara yang ada di jalur tersebut, menempatkan anggota yang tidak berseragam dari intelijen yang bisa melakukan penangkapan bersama unit reskrim," terangnya.
Meski sopir truk telah kehilangan tepung hingga minuman bersoda saat terjebak kemacetan untuk menyeberang dari Pelabuhan Ciwandan menuju Lampung, Brigjen Pol Sabilul Alif mengklaim telah mengantisipasi berbagai kejahatan yang ada.
Polda Banten juga mengklaim telah mengantisipasi adanya pungli, pemalakan, tindak kejahatan, hingga mengatur lalu lintas.
"Dipastikan jalur yang dilewati pemudik tidak ada pemalakan, tidak ada aksi pencurian dengan kekerasan yang dilakukan," jelasnya.
Seorang sopir truk bernama Lutfi sebelumnya mengaku menjadi korban rampok bajing loncat saat terjebak kemacetan di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon imbas antrean masuk Pelabuhan Ciwandan.
"Kena macet dari jam 03.30 wib subuh, sempat kena bajing loncat, di belakang sana," ujar Lutfi, sopir truk pengangkut minuman bersoda, saat terjebak macet di JLS Kota Cilegon, Minggu (16/04/2023).
Lutfi mengaku kemacetan yang dirasakan saat ini lebih parah dibanding tahun lalu. Terlebih dari sisi keamanan, dia merasa tidak nyaman.
Lutfi bercerita kalau dia tak sendiri, ada mobil lainnya yang jadi korban bajing loncat saat terjebak macet di JLS Kota Cilegon, mereka mengangkut tepung dan gula.
"Pas sahur tadi belum, kayanya subuh abis sahur kenanya (bajing loncat). Itu yang mobil oranye juga kena itu, ngangkut gula sama tepung," tuturnya.
(ynd/gil)