Polisi yang Terlindas Mobil di Kupang Sosok Pengayom Masyarakat

CNN Indonesia
Kamis, 20 Apr 2023 13:46 WIB
Aipda Tonike Aprianto Lado (39) yang tewas terlindas di Jalan Pahlawan, Nunbau Delha, Alak, Kota Kupang, NTT dikenal sebagai sosok yang mengayomi masyarakat.
Ilustrasi. Aipda Tonike Aprianto Lado (39) dikenal sebagai sosok baik hati dan pengayom masyarakat. (Istockphoto/ljubaphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Seorang polisi bernama Aipda Tonike Aprianto Lado (39) tewas tewas terlindas mobil di Jalan Pahlawan, Nunbau Delha, Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu (19/4) malam.

Toni Lado, sapaannya, dikenal kerap mengayomi masyarakat semasa hidupnya. Hal itu disampaikan tetangga sekaligus warga Kelurahan Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang bernama Marta.

"Dia sangat baik, dengan kami saat susah maupun senang. Akan kami kenang dia sebagai polisi yang mengayomi," ujar Marta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seraya menangis Marta bercerita, Toni Lado sempat membeli sayur bayam dan sawi di lapak dagangannya sebelum insiden maut itu terjadi, tepatnya pada pukul 06.30 WITA atau sebelum berangkat kerja.

Selain kerap mengayomi masyarakat, Toni Lado juga dikenal sebagai seorang majelis Lingkungan Golgota 05 Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Lahairoi Lasiana. Ia menjabat sebagai penatua lingkungan.

Toni Lado, kata Marta, tak pernah menunda untuk menjalankan tugasnya di setiap ibadah rumah tangga yang dilakukan.

Marta mengungkap Toni Lado mestinya memimpin ibadah rumah tangga di rumah warga, Thobias Balan pada Rabu (19/4) pukul 18.00 WITA.

Namun, Toni Lado batal memimpin ibadah tersebut karena harus mengantar sang ayah ke Pelabuhan Bolok untuk pulang ke kampung halaman.

"Sebenarnya, dia punya jadwal pimpin ibadah. Namun, batal karena Toni Lado mau mengantar kembali bapaknya pulang ke Sabu Raijua," tutur Marta.

Tetangga lain, Emy Tanelab (46) menyebut Toni Lado adalah sosok yang dekat dengan orang kecil.

Toni Lado disebut selalu hadir saat orang kecil tengah berduka. Selain itu, Toni Lado juga selalu hadir di momen kebahagiaan warga, seperti pernikahan, baptis, wisuda, hingga kumpul keluarga untuk urusan adat.

"Almarhum ini selalu hadir dan loyal dalam membantu. Kami tidak habis pikir beliau harus meninggal dalam keadaan tragis," kata Emy.

Emy mengaku tak percaya saat mendengar kabar kematian Toni Lado pada pukul 19.40 WITA. Namun kala itu, Emy mengatakan sebagian warga RT 30 mendatangi rumah Toni Lado dan histeris.

"Saat warga berdatangan dan menangis sebut nama beliau, baru saya percaya kalau peristiwa itu benar-benar terjadi," jelas Emy.

Emy turut mengenang sosok Toni Lado sebagai orang yang baik hati. Ia mengingat betul saat Toni Lado keluar masuk rumah warga mengantarkan sembako ketika pandemi Covid-19 lalu.

Tak hanya itu, Toni Lado disebut kerap menyapa dan sopan kepada warga setempat.

"Aduh Tuhan, beliau sangat baik. Saat pandemi itu, kami dirumahkan. Jadi, beliau yang sering mengunjungi kami, mengantarkan sembako, dan selalu ingatkan kami untuk terapkan protokol kesehatan," imbuh Emy.

Toni Lado meninggalkan seorang istri dan dua anak-anak, perempuan dan laki-laki. Jenazah disambut histeris oleh warga dan pelayat pada Kamis (20/4) pukul 01.50 WITA.

Polisi ungkap kronologi

Kecelakaan yang merenggut nyawa Toni Lado terjadi di Jalan Pahlawan, Kelurahan Nunbau Delha, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (19/4) malam.

Kasat Lantas Polresta Kupang Kota Kompol Imanuel Sacharias menyebut saat itu Toni Lado mengendarai motor Yamaha N-Max dari arah terminal Kupang menuju Nunbaun Delha. Ia menyebut kendaraan yang dibawa Toni Lado melaju cukup kencang.

Menurut Sacharias, kondisi di lokasi kejadian cukup gelap saat Toni Lado tiba. Karena itu, Toni Lado tidak melihat pejalan kaki yang menyeberang dari kiri jalan, sehingga langsung menabraknya.

"Setelah terjatuh, pemotor (Toni Lado) terpental ke kanan jalan dan langsung ditabrak hingga masuk ke kolong mobil Avanza yang datang dari arah berlawanan," jelas Sacharias, Rabu malam.

Sacharias menjelaskan pengemudi Avanza tidak fokus saat kecelakaan itu terjadi. Pengemudi itu hanya mendengar bunyi keras sehingga langsung mengerem mobilnya.

"Pengemudi mobil bernama Siti Nurhayati (47) asal Jalan Ketapang, Kelurahan Airnona, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT," kata Sacharias.

Baca selengkapnya di sini.

(pop/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER