Markas Besar TNI Angkatan Darat buka suara soal peristiwa perusakan sejumlah fasilitas Polri di Makassar, Sulawesi Selatan hingga Kupang, Nusa Tenggara Timur yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Anggota TNI Angkatan Darat diduga terlibat dalam dua insiden tersebut. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari mengatakan pihaknya tidak menghendaki peristiwa tersebut terjadi.
"Saya rasa tidak hanya TNI AD, kita semua tidak menghendaki terjadinya kejadian seperti di Makassar dan Kupang," kata Hamim saat dihubungi, Kamis (20/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan secara internal, Pimpinan TNI AD memerintahkan agar para Komandan Satuan meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap kegiatan anggota masing-masing, khususnya yang berkaitan dengan masyarakat.
"Pedomani perintah harian KSAD dalam setiap pelaksanaan tugas," ujarnya.
Belakangan sejumlah fasilitas Polri hingga markas polisi di Makassar menjadi sasaran amuk sejumlah massa OTK pada Kamis (13/4) malam sampai Jumat (14/4) dini hari WITA.
Setelah pengusutan, ternyata OTK perusakan fasilitas Polri dari mulai kendaraan dinas, pos lalu lintas, masjid dan kantor polisi itu diduga anggota TNI. Aksi tersebut pun disebut terpicu kesalahpahaman, dan kini kedua belah pihak telah bersepakat damai.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib menuturkan penyebab terjadi perusakan fasilitas polisi itu akibat adanya kesalahpahaman antara personel TNI dan Polri.
"Betul itu, kesalahpahaman dan sudah diselesaikan (kedua belah pihak) sepakat damai," kata Ngajib di Makassar, Jumat (14/4).
Pangdam XIV Hasanuddin, Mayjen TNI Totok Imam Santoso juga mengatakan peristiwa kesalahpahaman itu sudah bersepakat untuk damai.
"Alhamdulillah permasalahan sudah diselesaikan kemarin dari pihak Polrestabes (Makassar) dan pihak Brigade (Brigif 721) sudah kesepakatan damai dan masalah sudah selesai dengan baik," kata Imam.
Sementara itu, pertandingan futsal disebut jadi pemicu penyerangan terhadap rumah dinas Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma, pos polisi, serta pembakaran mobil patroli.
Berdasarkan informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, rumah dinas Johni yang berada di Jalan Soeharto, Kelurahan Naikoten Satu, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, NTT, dilempari puluhan orang berpenutup wajah.
Tak cuma menyerang rumah dinas Johni, mereka juga merusak pos pengamanan Idulfitri dan pos polisi Kelurahan Lahi Lai Bisi Kopan (LLBK), Kecamatan Kota Lama; satu mobil patroli polisi di dekat pospol itu; pos pengamanan Idulfitri dan polisi Kanaan di Jalan Sudirman, Kelurahan Nunleu; satu unit sepeda motor dinas polisi; serta satu mobil milik Polsek Oebobo.
Peristiwa ini diduga dipicu oleh bentrokan antara anggota Denpom 01-IX/Kupang dengan anggota Polda NTT saat pertandingan futsal di Gor Oepoi Kota Kupang, Rabu (19/4).
"Ini adalah kesalahpahaman yang terjadi yang menyebabkan bentrok antara anggota Polri dan PM TNI AD," ucap Johni, Kamis.
(yoa/gil)