Dewan Dakwah Islamiyah, Gerakan Dakwah Peninggalan M Natsir

CNN Indonesia
Minggu, 23 Apr 2023 16:27 WIB
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) didirikan oleh Perdana Menteri pertama Indonesia Muhammad Natsir dan eks aktivis Partai Masyumi.
Logo organisasi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia --

"Dewan Dakwah dibentuk sebagai mesin pembangkit tenaga listrik yang ditempatkan di belakang rumah, dalam suatu tempat yang dirancang khusus di bawah tanah, supaya tidak menimbulkan kebisingan. Fungsi ini membuat Dewan Dakwah dapat menerangi umat tanpa menimbulkan suara berisik dan polusi yang bersifat politis."

Begitu kata Muhammad Natsir, Perdana Menteri pertama Indonesia ketika bicara soal semangat pendirian organisasi Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) atau dikenal dengan Dewan Dakwah.

Natsir merupakan sosok sentral di balik pendirian DDII. DDII diresmikan oleh beberapa alim ulama di Jakarta pada pertemuan halal bihalal di Masjid Munawaroh Tanah Abang Jakarta Pusat pada Februari 1967 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Natsir, tokoh-tokoh eks aktivis Partai Masyumi seperti Mohammad Roem, Mr Sjafroedin Prawiranegara, Rasjidi, Mr. Burhanuddin Harahap, Prawoto Mangkusasmito hingga Kasman Singodimedjo dan lainnya ikut berkecimpung mendirikan organisasi tersebut.

Forum kemudian disepakati DDII berbentuk yayasan yang tujuannya menggiatkan dan meningkatkan mutu dakwah Islam di Indonesia.

Sekretariat dan pengelolaan kegiatan lembaga DDII sampai saat ini dipusatkan di gedung yang beralamat di Jalan Kramat Raya No 45, tidak lain bekas kantor Partai Masyumi ketika masih berjaya dulu.

M Natsir menjadi pemimpin pertama organisasi ini sampai akhir hayatnya di tahun 1993.

Thohir Luth dalam bukunya berjudul 'M Natsir, Dakwah dan Pemikirannya' (1999) mengatakan pembentukan DDII kala itu sebagai strategi baru Natsir memperjuangkan dakwah Islam setelah Partai Masyumi dibubarkan pada era Sukarno dan sulit dihidupkan kembali pada awal era Orde Baru.

Radjab Ranggosali, seorang tokoh Masyumi yang dekat dengan M Natsir mengungkapkan kesaksian Natsir "bila jalur parpol tak bisa, akan tetapi, perjuangan Islam tak boleh berhenti". Natsir berpandangan organisasi dakwah dianggap fleksibel sebagai sarana perjuangan umat Islam.

Terlepas ada kesan dari pihak lain yang mencoba mengaitkan independensi DDII dan warisan Masyumi, para pendiri telah mencoba menanamkan doktrin DDII. Dalam dokumen yayasan dijelaskan DDII didirikan atas dasar terwujudnya tatanan masyarakat yang Islami berdasarkan takwa dan keridaan Allah.

DDII juga memiliki misi menggiatkan dan meningkatkan mutu dakwah, menyebarkan pemikiran Islam yang bersumber dari Alquran dan Sunah, Membendung pemurtadan, ghazwul-fikri atau perang pemikiran dan harakah haddamah atau gerakan penyesatan serta menyiapkan juru dakwah.

Saat awal didirikan, DDII fokus melakukan program pembinaan kader, program kemasyarakatan serta menyebarluaskan perwakilan DDII ke seluruh penjuru Tanah Air.

Poros Dakwah Masjid, Kampus dan Pesantren

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER