Tokoh Mathla'ul Anwar yang masih keturunan dari Mas Abdurachman, Jaladudin dalam Yon Machmudi di bukunya 'Sejarah dan Profil Ormas Islam di Indonesia' (2013) mengatakan Mathla'ul Anwar memegang sikap moderat dalam menjalankan ajaran Islam.
Jaladudin berpendapat pemikiran dan ajaran Mathla'ul Anwar berlandaskan pada ajaran Ahlussunah wal Jamaah. Namun dalam hal beragama tidak terpaku pada satu mazhab saja.
Baginya, terpenting bagi anggota dan pengikut Mathla'ul Anwar mengetahui sebab musababnya suatu hukum wajib, sunah dan haram. Semisal dalam menggunakan kunut, pihaknya tidak mempersoalkan apakah anggotanya memakai kunut atau tidak. Begitu pula dalam masalah tahlilan memberikan kebebasan kepada para anggotanya melaksanakan tahlilan ataupun tidak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sikap moderat Mathlaul Anwar juga bercermin dari pernyataan Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) KH Embay Mulya Syarief. Embay, dalam pernyataannya di acara Pusat Media Damai (PMD) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Agustus 2022 lalu mengatakan sangat jelas sila-sila yang ada pada Pancasila mengacu kepada beberapa ayat Al-Quran.
Karena itu, sangat disayangkan jika bangsa Indonesia justru dipecah belah dengan narasi dengan kemasan agama yang keliru.
"Sudah jelas bahwa Pancasila itu mengacu kepada beberapa ayat Al-Quran. Jangan sampai bangsa kita ini dipecah belah dengan menggunakan kemasan agama, karena agama itu menyatukan, bukan memecah belah," kata Embay kala itu.
Lihat Juga : |
Secara umum daerah basis utama pengikut Mathla'ul Anwar berada di Banten, Jawa Barat dan Lampung. Meski demikian, penyebaran anggota Mathla'ul Anwar kini sudah meluas hampir di provinsi di Indonesia.
Pada rapat pleno Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) periode 2015-2020 di Masjid Istiqlal Jakarta pada 29 November 2015 lalu, para pengurus sempat menargetkan Mathlaul Anwar sebagai Ormas Islam nomor tiga terbesar di Indonesia setelah Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Sejumlah pejabat negara tercatat menduduki jabatan di Pengurus Besar Mathla'ul Anwar Masa Bakti 2021-2026 saat ini.
Di antaranya ada nama Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Wiranto menduduki Ketua Dewan Penasihat. Plt Ketua Umum PPP sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat.
Kemudian ada nama Mantan Menteri Agama Fachrul Razi, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel, Anggota DPR Tb Hasanuddin dan Tb Ace Hasan Syadzili, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno duduk sebagai anggota dewan penasihat.
(rzr/isn)