Dua Strategi 'Soft Landing' Jokowi Versi Denny Indrayana

CNN Indonesia
Selasa, 25 Apr 2023 14:45 WIB
Politikus Denny Indrayana mengungkap dua strategi Presiden Jokowi demi soft landing usai lengser di 2024.
Politikus Denny Indrayana mengklaim Jokowi hendak memecah suara Anies. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Politikus Denny Indrayana menyebut Presiden Jokowi punya dua strategi dalam mengamankan Pilpres 2024 demi mendarat aman atau soft landing usai rampung menjabat.

"Karena ingin memastikan Beliau (Jokowi) akan mendarat secara aman dan nyaman," ucapnya, dalam keterangan tertulis, Senin (24/4).

Bentuk soft landing-nya adalah program kerjanya dilanjutkan, termasuk pembangunan ibu kota Nusantara (IKN); serta aman dari kasus hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu, proyek Ibu Kota Negara (IKN) berlanjut. Kedua, tidak ada masalah ataupun kasus hukum yang menjerat Jokowi ataupun keluarganya," kata Denny, yang merupakan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era SBY ini.

Apa strateginya? Strategi pertama, kata Denny, adalah cawe-cawe alias turut campur dalam menentukan calon presiden di Pilpres 2024.

Ia mengutip pernyataan Pengamat Politik Erros Djarot terkait Jokowi yang mendukung beberapa capres tertentu dan tidak ikut memilih Anies.

"Target utama adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024," kata Denny, dalam keterangannya, Senin (24/4).

Ia menduga Jokowi ingin dua pasangan calon yang ikut Pilpres 2024 itu adalah orang dekatnya. Sebab orang yang berseberangan berpotensi tak melanjutkan warisan dan program kerja.

"Keduanya adalah all the president's Men. Calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya, sebisa mungkin dieliminasi, sedari awal," ujar Denny.

Strategi kedua adalah memecah suara dari bakal capres Anies Baswedan dengan cara mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres ketiga di Pilpres 2024.

Dengan begitu, suara Islam yang pro Anies akan terbagi ke Prabowo. Sehingga, suara yang didapat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo lebih banyak.

Ia menduga Jokowi membaca survei politik lembaga riset CSIS yang menyimpulkan Anies bisa memukul mundur Ganjar atau Prabowo jika head to head.

"Harapan Jokowi yang ideal Ganjar Pranowo menjadi presiden. Akan tetapi, harus ada capres ketiga kalau langkah Anies Baswedan tidak terbendung," ujar Denny, yang juga eks tim hukum paslon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam gugatan sengketa Pemilu 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Bukan hanya memecah suara Anies dengan mendukung Prabowo, Jokowi, menurutnya, juga menyiapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar.

Denny menduga Sandi akan dipasangkan dengan Ganjar agar suara kelompok Islam pendukung Anies terbagi menjadi tiga.

CNNIndonesia.com sudah mengonfirmasi tudingan-tudingan ini kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin. Namun, keduanya belum memberi respons hingga berita ini terbit.

(yoa/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER