Guru Ngaji di Sleman Cabuli 15 Perempuan, Modus Terapi Anak Indigo

CNN Indonesia
Selasa, 02 Mei 2023 15:02 WIB
Ilustrasi guru cabul di Sleman. Istockphoto/Coldsnowstorm
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 15 anak perempuan menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh seorang guru ngaji di Gamping, Sleman, Yogyakarta. Pelaku berinisial K (50) kini telah ditahan dan resmi jadi tersangka.

Petrus Iwan Setyawan selaku pendamping para korban menjelaskan kejadian itu terbongkar dari pengakuan salah seorang korban soal alasannya enggan berangkat mengaji di rumah pelaku.

Kepada bibinya, korban mengaku tak mau lagi berangkat mengaji karena dirinya telah disetubuhi oleh pelaku. Pihak keluarga lantas melaporkan dugaan tindakan K tersebut ke perangkat desa dan Polsek Gamping pada 12 Januari 2023. Laporan kemudian dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Sleman.

Menurut Iwan, pelaku diduga telah melakukan aksinya tersebut sejak 2016 silam atau ketika korban masih berusia 11 tahun. Modus pelaku yakni seolah-olah mampu mendeteksi bahwa korban terindikasi sebagai anak indigo.

Namun demikian, pelaku hanya melakukan praktiknya itu di siang hari kala kediamannya, daerah Gamping, Sleman, sepi setelah ditinggal istrinya bekerja. Saat situasi memungkinkan, K pun melancarkan aksinya hingga akhirnya menggunakan terapi metode berhubungan badan.

Pelaku, lanjut Iwan, juga menakut-nakuti korban agar menurut dan bersedia melakukan terapi demi keamanan di kemudian hari.

"Namanya korban masih anak-anak, iya-iya saja," kata Iwan kepada wartawan, Selasa (2/5).

Iwan menambahkan, aksi pelaku ini dilancarkan sejak 2016 sampai 2022. Sepanjang itu pula, nyaris setiap pekan K menyetubuhi korban yang tak berani melawan karena takut oleh doktrin dan ancaman pelaku.

"Korban sampai lupa karena hampir tiap seminggu sekali. Kalau tidak mau melakukan meja digebrak, diancam, juga dengan doktrin-doktrin yang sesat. Akhirnya anak itu hanya pasrah saja," ujar Iwan.

Adapun hasil visum yang telah dijalani mendapati bahwa alat vital korban telah mengalami kerusakan diduga akibat perbuatan pelaku. Iwan yang juga merupakan Ketua Peradi Rumah Bersama Advokat (RBA) itu juga mengungkap, pelaku setiap kali selesai melakukan aksinya rutin memberikan segelas air dan meminta korban untuk menenggaknya.

"Saya curiganya air putih ini jangan-jangan sudah digerus (dilarutkan) obat anti hamil," kata Iwam menduga-duga.

Lebih jauh, Iwan mengatakan bahwa setelah dugaan peristiwa pencabulan oleh K ini terungkap, muncul kembali aduan dari 4 orang anak perempuan yang juga telah dimintai keterangan oleh kepolisian.

Sampai pada akhirnya total ada 15 anak yang mengakui pernah menjadi korban dari aksi pelaku. Mereka masih tinggal satu kampung dengan pelaku. Dari belasan anak itu, ada pula dua orang yang merupakan kakak beradik. Akan tetapi, tak semua disetubuhi oleh K.

"Sampai hari ini korban berjumlah 15 orang. Hari ini juga dua anak diperiksa (psikiater) di RSA (Rumah Sakit Akademik) UGM," pungkas Iwan.

Terpisah, KBO Satreskrim Polresta Sleman Iptu M. Safiudin menyebut pelaku telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka usai menjalani rangkaian pemeriksaan disertai barang bukti cukup.

"Sudah tersangka dan sudah ditahan sejak malam takbir (Idul Fitri)," kata Safiudin saat dihubungi.

Ia menambahkan, sejauh ini baru empat orang yang resmi membuat laporan kepolisian terkait dugaan tindakan pelaku.

"Ada yang menginfo (korban) bertambah, tapi sampai sekarang belum ada yang konfirmasi sebagai korban," tutup Safiudin.

(kum/dal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK