Potret Buram Sekolah Pegunungan Seram: Dinding Bambu, Atap Daun Sagu

CNN Indonesia
Selasa, 09 Mei 2023 08:10 WIB
Kondisi SD di Pegunungan Manusela, Kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, Maluku. (CNN Indonesia/ Said Sotta)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah meja dan kursi berserakan tak teperhatikan. Buku-buku ajar hilang halamannya dimakan rayap. Tak ada rak buku di sana. Buku bergeletak sekenanya.

Gedung Sekolah Dasar (SD) YPPPK Desa Manusela berdinding bambu yang sudah dimakan usia. Jendela-jendela di sekitar dinding bolong. Berada di Pegunungan Manusela, Seram, Maluku Tengah, gedung sekolah ini tanpa plafon.

Sinar matahari menyelinap tegas di antara atap-atap daun sagu yang bertumpuk. Sengatannya menghujam ruang kelas yang beralas tanah. Sejumlah guru dan pengajar di sekolah ini tak malu menyebut sekolah ini begitu memprihatinkan.

Sekolah ini menampung sekitar 55 murid terdiri dari 22 murid laki-laki dan 33 murid perempuan. Guru pun minim hanya berjumlah empat orang: tiga tenaga honorer dan satu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Staf Pemerintah Desa Manusela, Apolos Maloy mengatakan setelah sekolah dibangun tak pernah mendapat sentuhan pendidikan dari yayasan maupun pemerintah setempat. Akibatnya, kata dia pendidikan di pegunungan Manusela terpuruk dan tertinggal jauh dari sekolah-sekolah di perkotaan.

"Selama ini, SD YPPK belum pernah mendapat bantuan apa-apa dari pihak yayasan sehingga akhir-akhir ini pendidikan disini kurang begitu memadai," ujarnya melalui sebuah rekaman video yang diterima CNNIndonesia, Minggu (6/5).

Apolos menyebut meja dan kursi yang rusak belum diperbaiki. Anak-anak di pegunungan Manusela tetap mengikuti pelajaran meski dengan segala keterbatasan.

"Buku-buku termakan rayap bahkan kondisi sekolah mulai roboh," ucapnya.

Ia mengaku setiap tahun anak-anak di pegunungan Manusela sempat mengikuti Ujian Nasional (UN) di Desa Moso, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka, kata dia, sempat melewati hutan belantara, perbukitan hingga menyeberangi sungai demi meraih cita-cita setinggi langit.

Dia berharap pihak yayasan dan pemerintah setempat tak menutup mata terkait kondisi pendidikan di Desa Manusela, sebuah desa terisolasi di pedalaman pulau seram, Maluku.

Mereka meminta pemerintah segera mengalihkan status sekolah dari yayasan ke negeri sehingga bisa diperhatikan dari sisi anggaran.

Para siswa, kata dia, juga mengaku khawatir kala bersekolah dengan kondisi hujan dan angin kencang. Alasannya, bangunan sekolah yang sudah berusia dan bahan bangunan memakai bambu dan papan sangat mudah roboh.

(sai/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK