Kepatihan Mangkunegaran Dibongkar, Kemendikbud Belum Mau Bicara Pidana

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 08:35 WIB
Kepatihan Mangkunegaran merupakan pendapa berstatus cagar budaya. Namun dibongkar oleh pemiliknya dengan dalih renovasi (CNN Indonesia/Rosyid)
Solo, CNN Indonesia --

Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meninjau kondisi Kepatihan Mangkunegaran yang dibongkar.

Padahal, Kepatihan Mangkunegaran merupakan pendapa berstatus cagar budaya. Namun dibongkar oleh pemiliknya yakni Nur Harjanto atau akrab disapa Nur Daging.

"Ini kan baru pemantauan kondisi setelah kejadian. Jadi belum bisa mengambil kesimpulan," kata Pimpinan tim Itjen Kemendikbud, Syamsuri, Selasa (9/5).

Syamsuri belum mau bicara soal dugaan pidana dari tindakan pembongkaran cagar budaya tersebut. Dia mengatakan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) yang lebih berwenang.

"Itu nanti kalau sudah dilakukan penyelidikan oleh PPNS. Nanti kesimpulannya ada di PPNS," katanya.

Sebelumnya, pembongkaran Pendapa Kepatihan Mangkunegaran dilaporkan oleh salah satu pemerhati budaya asal Solo, Bambang Ary Wibowo kepada Polresta Surakarta. Ia menduga ada tindak pidana dalam pembongkaran BCB tersebut.

Pemugaran Pendapa Mangkunegaran dilakukan tanpa izin dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Padahal dalam Pasal 95 ayat 4 Peraturan Pemerintah (PP) No 1 tahun 2022 tentang Registrasi Nasional dan Perlindungan Cagar Budaya, pemugaran hanya dapat dilakukan setelah mendapat izin menteri, gubernur, atau bupati/wali kota sesuai kewenangan.

Pantauan di lokasi, bagian pendapa Kepatihan Mangkunegaran sudah sepenuhnya dibongkar. Di belakangnya tampak bagian ndalem yang seharusnya tertutup pendapa. Sementara di bekas tapak bangunan pendapa didirikan pondasi setinggi lebih dari 1 meter.

Sebagian besar material bongkaran pendapa disimpan di bangunan ndalem. Kayu penuwun atau bubungan atap, reng, hingga usuk tertata di dalam bangunan bata tersebut. Di sana, material tersebut relatif terlindungi dari panas dan hujan.

Pendopo Kepatihan Mangkunegaran yang belum dibongkar (CNN Indonesia/M. Andika Putra)

Beberapa material memang diletakkan di halaman. Satu tumpukan kayu ditutup terpal, dan lainnya dibiarkan tanpa perlindungan. Selain itu ada tumpukan ubin yang teronggok di bawah pepohonan. Kondisi ubin tersebut relatif utuh meski kotor terkena tanah.

Keponakan Nur Daging, Guruh Adi Novianto mengatakan keluarganya sama sekali tidak berniat untuk melakukan perusakan benda cagar budaya tersebut. Dia mengklaim itu semua dibongkar untuk dibangun persis seperti kondisi semula.

"Nawaitu kami adalah ingin mengembalikan sama persis seperti aslinya. Mungkin ada beberapa proses administrasi yang terlewati ya ini yang akan kami lengkapi semuanya," katanya.

Ia mengklaim pembongkaran dilakukan oleh tukang-tukang yang sudah berpengalaman menangani bangunan cagar budaya. Semua bagian dibongkar dengan kerusakan seminimal mungkin sesuai kaidah konservasi.

"Lantainya kami lepas satu per satu. Kayu-kayu dan sebagainya sudah didata semua. Diidentifikasi, dikasih nomer dan sebagainya. Nanti akan didirikan kembali," katanya.

Ia mengakui sebagian material sempat terpapar panas dan hujan selama beberapa bulan. Ia beralasan pihaknya tidak berani beraktivitas di Kepatihan Mangkunegaran sejak Januari lalu.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemkot Solo memerintahkan agar semua aktivitas di kawasan Kepatihan Mangkunegaran dihentikan total.

"Karena kemarin waktu berhenti kami tidak boleh melakukan aktivitas. Kondisinya memang tidak memungkinkan (untuk mengamankan material dari cuaca) karena kami tidak boleh melakukan aktivitas," katanya.

Namun empat hari yang lalu ia meminta izin kepada Disbudpar Solo untuk beraktivitas di lokasi tersebut. Ia ingin mengamankan material yang masih berada di halaman.

"Kemarin sudah kena panas, hujan, kena angin dan sebagainya. Ini kita selamatkan kembali, kita semprot dengan anti rayap, kita naikkan supaya aman," katanya.

"Karena apapun tetap harus diselamatkan. Kalau nggak nanti akan rusak semua," katanya.

(syd/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK