Tangis Keluarga Sambut Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 16:34 WIB
kedatangan jenazah Mustopa, pelaku penembakan Kantor MUI pusat di rumah duka di Desa Sukaja, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Rabu (10/5). (CNN Indonesia/Zai)
Lampung, CNN Indonesia --

Jenazah Mustopa NR (60), pelaku penembakan Kantor MUI Pusat, Jakarta tiba di rumah duka di Desa Sulajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Rabu (10/5) pagi sekira pukul 07.30 WIB.

Kedatangan jenazah Mustopa disambut isak tangis keluarga yakni istrinya LD, anak menantu serta cucunya.

Pantauan CNNIndonesia.com, selain keluarga, kerabat, para tetangga warga desa setempat terlihat ramai menyambut kedatangan jenazah pelaku Mustopa yang dibawa dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.

Pihak keluarga sebelumnya menunggu kedatangan jenazah Mustopa sejak subuh dan juga sudah menyiapkan proses pemakaman jenazah Mustopa.

Jenazah Mustopa dimasukkan dalam peti dan dibawa dengan menggunakan ambulans warna putih plat nomor F 1386 GY. Bahkan saat ambulans tiba dan belum berhenti, keluarga Mustopa langsung menyambut kedatangan jenazah pelaku Mustopa dengan isak tangis.

Tangis itu semakin pecah, ketika peti jenazah Mustopa diturunkan dari ambulans dan dibawa masuk ke dalam kediaman keluarganya.

Saat peti jenazah itu dibuka dan diperlihatkan kepada pihak keluarganya, tangisan itu semakin pecah.

Salah satu menantu Mustopa, yakni Inni Farizad menuturkan dirinya sangat bersyukur jenazah mertuanya sudah dipulangkan dan tiba di rumah. Dia juga mengaku jenazah mertuanya sudah diperlihatkan kepada dirinya dan keluarga lainnya.

"Ya Alhamdulillah, sebelum dimakamkan tadi saya dan keluarga sudah melihat jenazah ayah mertua dan tidak terdapat hal-hal yang janggal ditubuhnya," ujarnya di rumah duka, Rabu (10/5).

Menurutnya, almarhum ayah mertuanya ini meninggalkan empat orang anak dan empat orang cucu. Selain itu, ia pun sudah ikhlas dengan peristiwa yang menimpa ayah mertuanya tersebut.

"Kami sekeluarga, sudah ikhlas atas kepergian almarhum ayah,"pungkasnya.

Menantu Mustopa lainnya, Fauziah mengatakan ia merasa berduka atas meninggalnya ayahnya dan juga atas peristiwa ini. Ia berharap, ayahnya dimaafkan, diampuni segala kesalahan dan dosanya.

"Mohon agar almarhum dimaafkan, dan mohon doanya agar dilapangkan kuburnya," kata dia.

Jenazah Mustopa telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Dusun 1, Desa Sukajaya, Kecamatan Way Khilau, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Proses pemakaman, dibantu pihak kerabat dan masyarakat desa setempat sekitar pukul 09.00 WIB.

Selanjutnya, usai proses pemakaman itu, pihak keluarganya akan melangsungkan acara tahlilan mulai nanti malam hingga tujuh hari ke depan.

Diketahui, jenazah Mustopa telah diambil oleh perwakilan keluarganya di Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (9/5) malam sekira pukul 20.45 WIB. Keluarga Mustopa telah menerima penyerahan dari penyidik Polri.

Saat penjemputan Jenzah Mustopa, dua orang perwakilan dari keluarga datang ke RS Polri Kramatjati didampingi tiga orang penyidik dari kepolisian Polsek Menteng di ruang transit jenazah sekitar pukul 20.45 WIB.

Setibanya di lokasi, dua anggota keluarga Mustopa dan penyidik langsung memasuki ruang Tata Usaha RS Polri mengurus administrasi penjemputan jenazah.

Hasil autopsi yang dilakukan RS Polri Kramatjati menyimpulkan bahwa serangan jantung menjadi penyebab utama kematian Mustopa, pelaku penembakan Kantor MUI Pusat.

Hal tersebut disampaikan oleh dokter forensik Polri, Arfiani dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya pada Jumat (5/5) lalu. Dalam keterangannya, dari hasil pemeriksaan bagian luar di tubuh pelaku Mustopa memang ditemukan sejumlah luka. Namun luka tersebut dipastikan, bukanlah mematikan.

Penembakan yang dilakukan pelaku Mustopa NR di Kantor MUI Pusat, terjadi pada Selasa (2/5) siang. Motif pelaku melakukan hal itu diduga karena ingin mendapatkan pengakuan sebagai wakil nabi.

Akibat perbuatannya itu, dua orang di Kantor MUI Pusat mengalami luka-luka akibat aksi penembakan tersebut. Satu korban tertembak di bagian punggung, dan satu korban lagi terluka akibat terkena serpihan kaca yang pecah akibat peluru.

Dalam kasus itu berdasarkan dari hasil penyelidikan, Polda Metro Jaya (PMJ) menetapkan tiga orang sebagai tersangka selaku pemasok senjata jenis airsoft gun kepada Mustopa, pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat Jakarta.

Ketiga orang tersebut adalah Dedy Miswadi dan Novriansyah selaku perantara dan Hengky yang merupakan penjual senjata air gun dan airsoft gun. Ketiganya, saat ini sudah ditahan.

Ketiga tersangka dijerat dengan Undang-Undang Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHPidana. 

(zai/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK